
Ekonomi RI Masih Bergantung Batu Bara & Sawit, Ini Faktanya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia masih mengandalkan batu bara dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) serta besi dan basa untuk menopang perekonomian, terutama dari sisi ekspor. Ketiga memberikan andil sebesar 33,78%.
"Jadi komoditas yang paling berkontribusi ini adalah HS 27, bahan bakar mineral, yaitu masuk kategori non migas, dalam hal ini didominasi oleh komoditas batu bara dan kedua adalah HS15 yaitu lemak dan minyak hewan/nabati dalam hal ini adalah CPO," kata Deputi Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Pudji mengatakan, batu bara, CPO, dan besi dan baja memang menjadi komoditas unggulan ekspor Indonesia. Hingga April 2024 porsi ekspor tiga komoditas itu mencapai 33,78% dari total ekspor non migas yang senilai US$ 18,27 miliar.
Total ekspor Indonesia sendiri pada April 2024 sebesar US$ 19,62 miliar, sedangkan impor hanya sebesar US$ US$ 16,06 miliar, sehingga surplus neraca perdagangan per April 2024 sebesar US$ 3,56 miliar.
Khusus untuk batu bara, nilai ekspornya mencapai US$ 2,61 miliar pada April 2024. Nilai ini naik 1,84% dari Maret 2024 yang sebesar US$ 2,56 miliar. Sementara itu, bila dibandingkan dengan Apri 2023 turun 18,26% menjadi US$ 3,23 miliar.
![]() Kinerja Ekspor Komoditas Nonmigas Unggulan. (BPS |
CPO ekspornya senilai US$ 1,39 miliar pada April 2024 atau turun 10,49% dari Maret 2024 yang senilai US$ 1,56 miliar. Sedangkan dibanding April 2023 naik 0,91% karena saat itu nilai ekspornya hanya US$ 1,38 miliar.
Untuk besi dan baja nilainya US$ 2,17 miliar atau naik 1,91% bila dibandingkan dengan posisi Maret 2024 yang sebesar US$ 2,13 miliar. Dibanding April 2023 yang nilai ekspornya US$ 2,16 miliar, nilainya juga masih naik 0,22%.
"Jadi nilai ekspor batu bara serta besi dan baja meningkat secara bulanan sedangkan CPO beserta turunannya turun secara bulanan," ucap Pudji.
(arm/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sepanjang 2023, RI Cuan Dagang US$36,9 Miliar