Janggal, Pedagang Bingung Harga Daging-Telur Ayam Ogah Turun

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
30 May 2024 18:25
Daging dan Telur (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Daging dan Telur (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga telur ayam dan daging ayam di pasar tradisional daerah Jakarta terpantau stabil tinggi. Di mana berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di Pasar Tebet Timur, Jakarta Selatan hari ini, Kamis (30/5/2024) harga telur ayam berada di level Rp30.000 per kg, dan daging ayam Rp45.000 per kg.

Para pedagang di pasar ini pun senada mengungkapkan bahwa harga tersebut telah terjadi beberapa pekan ini. Namun demikian, mereka mengaku tidak tahu menahu penyebab dari tingginya harga tersebut, padahal harga jagung pakan ternak secara rata-rata nasional diketahui sudah di level Rp4.290 per kg.

Ika, salah seorang pedagang di Pasar Tebet Timur menyebut, kenaikan harga telur di level Rp30.000 per kg sudah berlangsung cukup lama, yakni sudah lebih dari satu pekan yang lalu. Katanya, harga itu tetap stabil tinggi di angka tersebut, tidak mengalami penurunan ataupun kenaikan.

Hal senada juga disampaikan Achmad dan Amir. Keduanya mengaku bingung kenapa harga telur ayam terus bertengger di level Rp30.000 per kg.

"Sudah lebih seminggu-an Rp30.000 per kg. Nggak tahu ya naiknya karena apa, tapi saya rasa ini memang bakal pada naik nih ke depan," kata Achmad kepada CNBC Indonesia di lokasi, Kamis (30/5/2024).

Sementara terkait dengan harga daging ayam, dua orang pedagang daging ayam yang ditemui CNBC Indonesia di Pasar Tebet Timur serempak mengungkapkan, harga daging ayam beberapa pekan ini dipatok di angka Rp45.000 per kg. Angka ini terpantau juga mengalami stabil tinggi, sama seperti harga telur ayam.

"Harga daging ayam hari ini Rp45.000 per kg, udah lama sih segitu, nggak ada naik atau turun," kata Tukiyah dan Yamtin bersahutan.

Namun, baik Tukiyah ataupun Yamtin mengaku tidak tahu alasan di balik harga daging ayam yang mengalami stagnasi tersebut. Pasalnya, mereka hanya seorang penjual biasa yang mengambil barang dagangannya dari rumah potong atau distributor.

"Kalau alasannya kenapa, saya nggak tahu ya. Karena saya cuma ngambil aja dari rumah potong grosiran gitu. Kalau dulu kan bilangnya harga naik karena jagung, tapi nggak tau deh sekarang, nggak ada naik atau turun, stabil aja Rp45.000 sekilo," ucap Tukiyah.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Beras Hari Ini Naik Lagi, Harga Gula-Kedelai Terus Beterbangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular