Green Economic Forum 2024

RI Punya Utang 7 Giga Watt Penuhi Bauran EBT Tahun Depan

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
29 May 2024 12:35
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menyampaikan pemaparan dalam acara Green Economic Forum 2024 di Jakarta, Rabu (29/5/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menyampaikan pemaparan dalam acara Green Economic Forum 2024 di Jakarta, Rabu (29/5/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) eniya Listiani Dewi menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki 'utang' dalam hal ini belum terealisasinya pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) sebanyak 7 Giga Watt (GW) pada tahun 2025.

Di mana, Indonesia menargetkan bisa mencapai target bauran EBT mencapai 23% pada tahun 2025 itu.

Eniya menyatakan, bahwa saat ini Indonesia berbicara mengenai implementasi renewable energy dengan dukungan dari PT PLN (Persero) dan juga PT Pertamina (Persero) serta pihak swasta untuk mengeksekusi target bauran EBT 23% pada tahun 2025.

Di mana, saat ini dari target 23%, Indonesia baru mampu mencapai 13,1%. "Tahun depan. itu kita ngutang 7 GW, jadi perlu langsung sudenly investasi untuk 7 GW. Sudah tertumpuk, belum tercapai, maka 23% belum tercapai, saat ini di 13,1%," ungkap Eniya dalam Green Economic Forum 2024 CNBC Indonesia, Rabu (29/5/2024).

Untuk mendorong terealisasi bauran EBT di 2025 itu, pihaknya akan melakukan upaya pemanfaatan elektrifikasi. Dengan cara, melakukan promosi kompor listrik dan program kendaraan listrik.

"Itu upaya untuk mendorong pemanfaatan dan kita minta industri, bukan hanya sekitar transportasi. Indus segera mengganti sumber energi dengan renewable dan ini animonya sudah besar. misalnya ada pembangunan Petrokimia di Cilegon butuh 1,5 GW. dan dia minta floating PV," ungkap Eniya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemanfaatan Energi Terbarukan di RI masih Rendah, Baru 0,3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular