Green Economic Forum 2024

Pemanfaatan Energi Terbarukan di RI masih Rendah, Baru 0,3%

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
29 May 2024 10:26
Deputi Bidang Kerjasama Penanaman modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno menyampaikan pemaparan dalam acara Green Economic Forum 2024 di Jakarta, Rabu (29/5/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Deputi Bidang Kerjasama Penanaman modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno menyampaikan pemaparan dalam acara Green Economic Forum 2024 di Jakarta, Rabu (29/5/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Investasi atau Badan Koordinator Bidang Penanaman Modal (BKPM) menyadari bahwa pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia masih sangat rendah di Indonesia. Tercatat pemanfaatannya baru mencapai 0,3%.

"Potensi EBT di pemanfaatannya masih rendah dari total potensi EBT. Kita memiliki Tenaga Surya, Hydro, Bioenergi, Panas Bumi, dan Laut, kita baru memanfaatkan 12,5 Giga Watt (GW) atau 0,3% dari total yang ada 3.680 GW," ungkap Riyatno, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM dalam Green Economic Forum 2024 CNBC Indonesia, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Oleh karena masih rendahnya pemanfaatan EBT di Indonesia, Riyatno mengungkapkan bahwa pemerintah akan terus mengupayakan untuk menggenjot pemanfaatan tersebut.

Ada beberapa proyek EBT yang setidaknya akan terus dikembangkan di Indonesia, diantaranya adalah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung, PLT Angin dan Solar.

"Kami juga menunggu pengembangan pembangkit listrik panas bumi di wilayah Ijen," ungkap Riyatno


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Energi Hijau di RI Keniscayaan, PLN: Hanya Menunggu Waktu!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular