Bantuan Beras Jokowi Bakal Meluncur Lagi, Efek Harga Beras Meroket?
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan, penyaluran beras bantuan 10 kg kepada sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan dilanjutkan. Begitu Pemilu 2024 yang akan digelar besok, Rabu (14/2/2024) usai, penyaluran akan langsung dilanjutkan.
Sebelumnya, penyaluran beras bantuan dihentikan sementara sejak tanggal 8 sampai 14 Februari besok.
"Saat ini, memang karena panen kita terlambat dan hujan, membuat petani padi dan penggilingan sakit kepala betul. Karena 95% gabah (padi) kita dijemur pakai matahari. Jadi, kalau hujan-mendung, ya jelek. Basah dan patah, broken-nya tinggi, dan bisa jadi kuning berasnya," jelas Bayu.
"Menurut kami, yang paling kuncinya, lusa bantuan pangan sudah dimulai. Kita menghentikan sementara buat menghormati proses Pemilu. Daripada nanti timbul fitnah dan segala macam. Jadi dihentikan dulu sampai besok. Insya Allah langsung ada bantuan pangan," tambahnya.
Langkah itu diharapkan bisa meredam gejolak harga beras yang masih mahal dan dalam tren naik. Baik itu beras premium maupun beras medium. Bahkan, harga beras secara rata-rata nasional kembali cetak rekor baru.
Belum lagi, beras premium kini dilaporkan langka dan dibatasi pembeliannya. Pengusaha ritel mengakui, stok menipis karena sulit menumpuk di saat harga mahal.
Panel Harga Badan Pangan mencatat, hari ini (Selasa 13/2/2024, dta diakses pukul 13.04 WIB), harga beras kembali naik.
Harga beras premium naik Rp50 ke Rp15.800 per kg dan beras medium naik Rp60 ke Rp13.890 per kg.
Sepekan lalu, 6 Februari 2024, harga beras premium masih di Rp15.540 per kg dan beras medium di Rp13.630 per kg.
Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat pedagang eceran.
Harga tersebut sudah jauh melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, berkisar Rp10.900-Rp11.800 per kg medium dan Rp13.900-14.800 per kg premium, tergantung zona masing-masing.
Beras SPHP
Selain menggelontorkan kembali bantuan beras, Bayu menambahkan, pemerintah juga akan mengguyur pasar dengan beras Bulog. Yang disalurkan melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
Menurut Bayu, per 12 Februari 2024, penyaluran beras SPHP sudah mencapai 226 ribu ton.
"Selama bulan Februari, kurang lebih 10 hari, kami menyalurkan sekitar 60.000 ton beras SPHP secara nasional," ujarnya.
"Ke depan, kami akan sangat fleksibel dalam menyalurkan SPHP. Kalau kemarin kebijakannya, 1 toko maksimal 2 ton, itu usaha kecil. Karena itu sudah Rp20 juta. Kami akan luweskan. Tetap maksimal 2 ton, tapi begitu seminggu sudah habis, boleh ambil lagi. Nah, Ramadan nanti Maret nggak dibatasi lagi. Boleh diambil berapa pun," jelas Bayu.
Bayu menambahkan, pihaknya akan terus memasok beras ke pasar sampai hasil panen membaik.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi meluncurkan program bantuan beras 10 kg sejak bulan Maret 2023 lalu. Ditujukan untuk menahan efek domino lonjakan harga beras yang terus terjadi sejak Agustus 2022 lampau.
Pemberian bantuan pangan diklaim efektif mengendalikan inflasi nasional dan laju kenaikan harga beras. Terutama dampaknya bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
Pada tahun 2023, bantuan ini diberikan sebanyak 2 tahap, yaitu untuk periode Maret-Mei 2023 dan September-Desember 2023. Pemberian bantuan pangan diklaim efektif mengendalikan inflasi nasional dan laju kenaikan harga beras. Terutama dampaknya bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
Jokowi pun telah menetapkan penyaluran bantuan beras sebanyak 10 kg kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dilanjutkan sampai bulan Juni 2024. Bahkan, jika APBN memungkinkan, berpeluang dilanjutkan setelah bulan Juni nanti.
(dce/dce)