Gas Jatim RI Masih Luber, Tapi Sepi Pembeli
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah menggenjot pemanfaatan gas bumi di wilayah Jawa Timur.
Dengan begitu, gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dikelola Pertamina EP Cepu (PEPC) dapat terserap secara optimal.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menjelaskan, kapasitas produksi gas di JTB sejatinya dapat dilakukan secara penuh (full capacity) yakni sekitar 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Namun demikian, produksinya saat ini masih tertahan di angka 105 MMSCFD.
"JTB sebenarnya bisa full tapi sangat tergantung serapan karena Jawa Timur saat ini masih bisa dipenuhi dari eksisting. Sehingga dengan adanya JTB ini salah satu tantangan kita bagaimana bisa salurkan maksimal 192 MMSCFD," ungkap Nanang ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (02/01/2024).
Oleh sebab itu, saat ini SKK Migas tengah berupaya menciptakan pasar baru. Mengingat, masih terdapat peluang untuk meningkatkan serapan gas sekitar 80-90 MMSCFD.
"Nah ini lah yang nanti Pak Kurnia (Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas) berusaha bagaimana menciptakan pasar baru," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Kepala SKK Migas wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi mengatakan saat ini banyak investor yang mulai melirik untuk masuk ke dalam proyek mini LNG. Hal ini menyusul pasokan gas bumi di wilayah Jatim mempunyai prospek yang cukup cerah untuk dikembangkan.
"Mereka '(investor) yang berminat banyak sekali termasuk kalau di Jatim itu kita sudah sosialisasikan dengan Kadin ini loh ada potensi gas yang bisa dijadikan peluang untuk industri yang lebih maju untuk Jatim dan Jateng itu," ujar dia di Nusa Dua Bali, Jumat (25/11/2022).
Meski begitu, dia belum dapat merinci siapa saja pihak yang ingin masuk ke dalam proyek tersebut. Pasalnya, SKK Migas belum mengidentifikasi secara detail para investor tersebut.
Nurwahidi mencatat, dengan beroperasinya proyek milik Husky CNOOC Madura Ltd (HCML) dan Pertamina EP Cepu (PEPC), maka potensi kelebihan pasokan gas di wilayah Jatim semakin besar. Oleh sebab itu, diperlukan agar gas di wilayah tersebut dapat terserap secara optimal baik melalui gas pipa, CNG, hingga LNG.
Adapun rincian proyeknya gas yang akan onstream di Jawa Timur sendiri di antaranya yakni pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran - Tiung Biru (JTB) oleh PEPC menyumbang produksi 192 MMSCFD, kemudian Lapangan MDA-MBH yang dioperatori oleh HCML sebesar 120-160 MMSCFD, dan Lapangan MAC sebesar 50 MMSCFD, Lapangan MDK 30 MMSCFD.
"Jadi total dari Husky itu 200-an MMSCFD, ditambah 192 MMSCFD dari JTB, maka ada tambahan 400-an MMSCFD total," kata dia.
(wia)