Realisasi Lifting Minyak & Gas RI Jauh di Bawah Target!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
02 January 2024 14:36
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers Kinerja dan Realisasi APBN 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers Kinerja dan Realisasi APBN 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani membeberkan capaian produksi minyak bumi siap jual atau lifting minyak Indonesia masih jauh dari yang ditargetkan. Realisasi lifting minyak sampai akhir tahun 2023 mencapai 607.000 barel per hari (bph) dari yang yang ditargetkan mencapai 660.000 bph.

Tak hanya lifting minyak yang turun, dalam catatan Kemenkeu lifting gas juga lebih rendah yakni 964.000 barel oil equivalen per day (BOEPD) dari yang ditargetkan pada tahun 2023 mencapai 1,1 juta BOEPD.

"Lifting minyak dan gas semua di bawah asumsi dan di bawah asumsi 2023 maupun realisasi 2022. Jadi kalau kita lihat lifting minyak 607.000 barel lebih rendah dari asumsi 660.000 dan realisasi 612.000 (tahun 2022). Lifting gas 964.000, lebih rendah dari asumsi 1,1 juta BOEPD," ungkap Sri Mulyani dalam dalam konferensi pers APBN Kita di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Selasa (2/1/2024).

Berkenaan dengan harga minyak mentah dunia, dalam catatannya, Sri Mulyani mengatakan bahwa harga minyak mentah berakhir lebih rendah atau hanya US$ 78,43 per barel dari yang diasumsikan US$ 90 per barel pada tahun 2023.

"Ini meski OPEC sudah memutus untuk mengurangi produksi, tapi karena lingkungan global melemah dan banyak muncul alternatif renewable tekanan jadi tidak mudah," ungkap Sri Mulyani.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Target Lifting Minyak RI Dalam RAPBN 2024 Turun Drastis!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular