Internasional

Putin Respons RS Gaza Dibom Bunuh 500 Orang, Titahkan Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 19/10/2023 15:09 WIB
Foto: Presiden Rusia Valdimir Putin, dan Pemimpin Korea Utara Kim jong Un saat pertemuan di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh, Rusia, Rabu (13/9/2023). (Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara terkait serangan rudal Rumah Sakit (RS) Baptis Al-Ahli di Gaza Tengah. Sebelumnya, serangan tersebut telah menewaskan 500 jiwa.

Putin berbicara di sela-sela konferensi pers di Beijing, China, saat menghadiri forum Belt and Road Initiative, Rabu. Ia menyebutnya bencana.


"Mengenai serangan terhadap rumah sakit, tragedi yang terjadi di sana, itu adalah peristiwa yang mengerikan," katanya dikutip dari Reuters, Kamis (19/10/2023).

"Ratusan orang tewas, ratusan luka-luka. Ini, tentu saja, sebuah bencana," tambahnya.

Ia pun mendesak konflik untuk segera diakhiri. Ia meminta negosiasi segera.

Bagaimanapun, kita perlu fokus pada kemungkinan memulai beberapa kontak dan negosiasi," tegasnya.

Menurutnya, melalui forum Belt and Road Initiative, ia sebenarnya mendapat kesan tidak ada negara besar yang menginginkan konflik meningkat. Apalagi membuat situasi makin buruk.

"Saya mendapat kesan bahwa tidak seorang pun ingin hal ini terus berlanjut, konflik akan semakin berkembang dan situasi akan semakin memburuk," kata Putin.

"Menurut pendapat saya ... beberapa takut akan sesuatu, tetapi saya mendapat kesan bahwa praktis tidak ada pemain yang siap untuk mengembangkan konflik dan mengubahnya menjadi perang skala besar," ujarnya lagi.

Hamas VS Fatah dan Pendirian Negara Palestina

Di kesempatan yang sama, ia juga berujar mengenai Hamas dan Fatah. Reaksi Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berasal dari Fatah, yang dilaporkan menganggap Hamas tak mewakili Palestina saat berbicara dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro menjadi sorotannya.

"Abbas menunjukkan bahwa dia tidak memusuhi Jalur Gaza dan mereka yang mengatur situasi di sana," tegas Putin lagi menjelaskan situasi yang berbeda dari sejumlah pemberitaan sebelumnya.

"Mengenai pendirian negara Palestina, posisi kami berprinsip... kami punya selalu mendukung pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan ibu kota di Yerusalem Timur," ujar Putin.

Israel terus membombardir Gaza. Hinggaa kini, mengutip Al-Jazeera sudah mengalami krisis kemanusiaan yang parah karena tidak adanya listrik sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menlu Ngadu ke Putin, Rusia Siap Bantu Iran