Siapa Jihad Islam Palestina, Dituduh Israel Ledakkan RS Gaza?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Jihad Islam Palestina (PIJ) kini banyak diperbincangkan pascaserangan rudal di Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza yang dilaporkan menewaskan sekitar 500 orang pada Selasa (17/10/2023). Kelompok ini dituduh Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Lalu seperti apa sebenarnya kelompok ini? Berikut pemaparannya, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (19/10/2023).
Gerakan Jihad Islam di Palestina (Ḥarakat al-Jihād al-Islāmī fī Filasṭīn), atau yang lebih sering dikenal dengan Jihad Islam Palestina (PIJ), merupakan kelompok bersenjata terbesar kedua di Gaza.
Kelompok ini dianggap sebagai salah satu faksi bersenjata Palestina yang paling ekstrem dan tidak kenal kompromi dan juga beroperasi di Tepi Barat. Pekan lalu, PIJ juga dikabarkan menyerang Israel dari Lebanon.
Mereka menolak proses perdamaian politik apa pun dan memandang kemenangan militer atas Israel sebagai satu-satunya cara untuk mencapai tujuannya mendirikan negara Islam di seluruh Israel, Tepi Barat dan Gaza.
PIJ memiliki persediaan roket dan mortirnya sendiri, dan menurut para analis, sebulan yang lalu sayap militernya, Brigade al-Quds, bisa mengerahkan beberapa ratus pejuang.
Tidak jelas berapa banyak yang masih hidup setelah PIJ mengerahkan sebagian besar pasukannya dalam serangan tanggal 7 Oktober, dan setelah 10 hari pemboman Israel di Gaza
Kelompok ini mengklaim bahwa mereka menyandera puluhan warga Israel dan hampir pasti memiliki kemampuan tempur yang memadai baik untuk menembakkan roket maupun melawan pasukan Israel yang memasuki Gaza dalam serangan darat.
Hubungan dengan Hamas
Meski sering berkolaborasi erat dengan Hamas, PIJ tetap menjadi rival. Perbedaan strategis, ideologis, dan antarpribadi telah lama menghalangi pemulihan hubungan antara keduanya.
PIJ selalu bersifat rahasia, dengan struktur sel yang terkotak-kotak, berbeda dengan mobilisasi massa yang didukung oleh Hamas. Mereka juga tidak memiliki jaringan kesejahteraan yang luas atau keterlibatan kelompok yang lebih besar dalam administrasi dan pemerintahan.
PIJ dan Hamas bahkan sering kali berselisih dalam taktik, negosiasi, dan berbagai masalah lainnya, meskipun banyak dari tujuan akhir dan keyakinan inti Islam mereka tetap sama.
Asal Usul PIJ
PIJ didirikan pada 1981 oleh Fathi Abd al-Aziz al-Shikaki sebagai bagian dari gelombang baru radikalisasi yang melanda Timur Tengah.
Para pemimpin awalnya terinspirasi oleh para pemikir dan aktivis Ikhwanul Muslimin ekstremis di Mesir pada akhir tahun 1960an, aktivisme kekerasan di sana pada tahun 1970an, dan kemudian oleh revolusi Iran pada tahun 1979. Tulisan Ayatollah Ruhollah Khomeini memiliki pengaruh yang sangat kuat.
Pada tahun-tahun awalnya, PIJ menarik anggota kelompok sayap kiri yang lebih sekuler dan tidak puas yang sebelumnya mendominasi "perjuangan bersenjata" nasionalis Palestina, serta mantan anggota Ikhwanul Muslimin yang percaya bahwa perjuangan melawan Israel harus menjadi prioritas gerakan tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemuda terpelajar di Gaza dan Tepi Barat, khususnya di kota Jenin, telah menyediakan sebagian besar rekrutan mereka.
PIJ dengan cepat mengadopsi taktik bom bunuh diri yang relatif baru, meluncurkan serangkaian serangan terhadap sasaran militer dan sipil Israel.
Meskipun kelompok ini mengalami kemunduran besar ketika Shikaki dibunuh di Malta pada tahun 1995 setelah dua kali bom bunuh diri terhadap tentara di Israel pada awal tahun itu, PIJ melanjutkan dengan serangan kekerasan yang jarang terjadi di Israel.
Kelompok ini kemudian memperoleh kekuatan baru selama intifada kedua pada tahun 2000 hingga 2005, yang memungkinkan ekspansi ke Tepi Barat, dan dengan pengambilalihan Gaza oleh Hamas pada tahun 2007.
Sumber Pendanaan
Menurut Amerika Serikat (AS), PIJ menerima sebagian besar pendanaannya dari Iran. Sumber lain mungkin termasuk Suriah, sumbangan dari orang-orang kaya Palestina di Gaza, dan beberapa penggalangan dana di luar negeri.
Kelompok ini bermarkas di Damaskus, tempat pemimpin saat ini, Ziyad al-Nakhalah, tinggal, dan berkantor di Teheran.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemimpin Hamas-Hizbullah-Jihad Islam Bertemu, Bongkar Isu Ini
