Internasional

Timur Tengah Memanas! Drone Serang Militer AS, Ini Pelakunya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
19 October 2023 08:00
U.S. soldiers and journalists inspect the rubble at a site of Iranian bombing, in Ain al-Asad air base, Anbar, Iraq, Monday, Jan. 13, 2020. Ain al-Asad air base was struck by a barrage of Iranian missiles on Wednesday, in retaliation for the U.S. drone strike that killed atop Iranian commander, Gen. Qassem Soleimani, whose killing raised fears of a wider war in the Middle East. (AP Photo/Qassim Abdul-Zahra)
Foto: Pangkalan militer AS Ain al-Asad di Irak jadi sasaran rudal Garda Revolusi Iran. Aksi itu dilakukan sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani. (AP Photo/Qassim Abdul-Zahra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua serangan pesawat tak berawak (drone) secara terpisah telah menargetkan pasukan militer Amerika Serikat (AS) di Irak pada Rabu (18/10/2023) waktu setempat.

Seorang pejabat AS menyebut satu serangan drone telah menyebabkan cedera ringan pada sejumlah kecil tentara, meskipun militer AS berhasil mencegat pesawat tak berawak bersenjata tersebut.

Menurut dua pejabat AS, serangan pertama pada Rabu pagi melibatkan dua drone satu arah yang menargetkan pangkalan al-Asad. Salah satu drone berhasil dicegat namun masih berhasil meledak sehingga menyebabkan luka ringan dan merusak beberapa peralatan.

"Beberapa tentara AS sedang dievaluasi untuk kemungkinan cedera otak traumatis," kata salah satu pejabat, seperti dikutip Reuters.

Serangan pesawat tak berawak kedua menargetkan pangkalan udara al-Harir, yang menampung pasukan AS di kota Erbil, Irak utara. Hal ini disampaikan para pejabat AS, seorang pejabat keamanan Irak, dan seorang diplomat Barat.

Pejabat yang berbicara tanpa menyebut nama itu tidak mengatakan siapa yang dicurigai melakukan serangan terhadap pangkalan udara al-Asad dan pangkalan udara al-Harir. Namun Washington makin waspada terhadap aktivitas kelompok yang didukung Iran ketika ketegangan regional meningkat selama perang Israel-Hamas.

Sementara badan keamanan semi-otonom wilayah Kurdistan Irak, Kurdistan Counter Terrorism, mengatakan drone bersenjata dalam insiden kedua jatuh di daerah gurun dekat desa Batas di distrik Harir pada pukul 12:18 siang waktu Irak. Pernyataan itu tidak menjelaskan lebih lanjut.

Sebuah kelompok yang kurang dikenal bernama Tashkil al-Waritheen, atau Pewaris, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap al-Harir.

Pekan lalu, kelompok bersenjata Irak yang bersekutu dengan Iran mengancam akan menargetkan kepentingan AS dengan rudal dan drone jika Washington melakukan intervensi untuk mendukung Israel melawan Hamas di Gaza.

Pentagon telah mengirimkan pertahanan udara dan amunisi ke Israel, sekutu terdekat Amerika di Timur Tengah, namun pasukan AS belum bergabung dalam pertempuran tersebut.

Serangan-serangan itu terjadi kurang dari sehari setelah ledakan di sebuah rumah sakit di Gaza yang menewaskan ratusan warga Palestina. Hal ini meningkatkan pertaruhan bagi Presiden AS Joe Biden ketika ia tiba di Israel pada hari Rabu untuk memberi sinyal dukungan bagi perang melawan Hamas.

AS memiliki 2.500 tentara di Irak, dan 900 lainnya di negara tetangga Suriah, dengan misi memberi nasihat dan membantu pasukan lokal dalam memerangi ISIS, yang pada tahun 2014 merebut sebagian besar wilayah di kedua negara.

Dalam beberapa tahun terakhir, milisi yang didukung Iran di Irak secara rutin menargetkan pasukan AS di Irak dan kedutaan AS di Baghdad dengan roket. Serangan-serangan semacam itu telah mereda berdasarkan gencatan senjata yang diberlakukan sejak tahun lalu, dan Irak berada dalam periode yang relatif tenang.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Tiba-Tiba Kirim 100 Tentara ke RI, Ada Apa Biden?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular