Rusia Hengkang dari RI, Waspada Proyek Terganggu!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 04/10/2023 09:05 WIB
Foto: Malacca Strait PSC, doc.EMP

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta agar pengganti perusahaan migas asal Rusia yakni Zarubezhneft dari Blok Tuna dapat segera menemui titik temu. Hal ini supaya pengembangan Blok Tuna tidak berlarut-larut.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan proses pembukaan data room di Blok Tuna saat ini masih berlangsung. Adapun dari proses ini, diketahui ada beberapa perusahaan yang menaruh minat untuk menggantikan Zarubezhneft.

"Sudah buka data, akan dievaluasi, sudah prosesnya tapi belum ditentukan siapa," kata Tutuka ditemui usai acara Penghargaan Keselamatan Migas tahun 2023, Selasa (3/10/2023).


Tutuka pun berharap proses pencarian mitra oleh perusahaan asal Inggris yakni Harbour Energy selaku operator Blok Tuna dapat segera diputuskan. Mengingat, gas dari Blok Tuna sendiri telah memiliki calon pembeli dari Vietnam. "Ya kalau berlangsung berlarut-larut bisa terganggu, makanya kita minta selesaikan secepatnya, kita inisiatif supaya cepat selesai," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf membeberkan rencana pengembangan Blok Tuna yang dioperatori oleh perusahaan asal Inggris Harbour Energy melalui Premier Oil Tuna B.V. saat ini terimbas sanksi Uni Eropa dan pemerintah Inggris. Pasalnya, partner mereka di blok tersebut yakni Zarubezhneft berasal dari Rusia.

Oleh sebab itu, Zarubezhneft pun akhirnya memutuskan untuk hengkang dari proyek tersebut. Mengingat Harbour Energy telah diwanti-wanti oleh pemerintah setempat untuk tidak bertransaksi apalagi berpartner dengan perusahaan asal Rusia.

"Sebenarnya Tuna sudah selesai tapi tiba-tiba terjadi konflik, sehingga perusahaan yang berasal dari negara barat, Eropa, UK dari AS itu melakukan sanksi terhadap Rusia jadi mohon maaf apapun transaksi gak dibolehkan apalagi berpartner," ungkap Nanang dalam Media Briefing IOG 2023, Rabu (23/8/2023).

Meski begitu, Nanang menyebut saat ini sudah ada calon investor yang minat untuk masuk menggantikan Zarubezhneft di Blok Tuna. Setidaknya sudah ada belasan calon investor yang antri untuk masuk.

"Banyak yang mau belasan. Jadi yang antri itu belasan nah yang pusing Harbour ini memilih mana yang cocok. Untuk itu kita doakan saja agar segera selesai karena PoD ada tinggal eksekusi," katanya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Genjot Produksi Migas 2025, PHR Bor 5 Sumur-Pakai Teknologi EOR