
Pantas Harga Beras Eceran Ugal-ugalan, Ini Kondisi Sebenarnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras terpantau naik terus, terutama dalam sebulan terakhir melonjak signifikan. Harga beras maupun gabah saat ini sudah melampaui harga eceran tertinggi (HET) maupun harga pembelian pemerintah (HPP) yang baru dinaikkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada bulan Maret 2023 lalu.
Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras medium hari ini, Selasa (12/9/2023, data pukul 13.56 WIB), masih bertahan tinggi, meski turun Rp20 dari posisi rekor jadi Rp12.760 per kg. Dan beras premium bertahan di level rekor Rp14.390 per kg.
Harga tersebut adalah rata-rata nasional harian di tingkat pedagang eceran.
Di tingkat produsen, harga gabah maupun harga beras kompak naik.
Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani naik Rp20 ke Rp6.330 per kg dan di tingkat penggilingan naik Rp50 ke Rp6.640 per kg.
Harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan naik Rp40 ke Rp7.210 per kg, harga beras medium di penggilingan naik Rp60 ke Rp11.650, dan harga beras premium naik Rp50 ke Rp12.880 per kg.
Sementara di tingkat pedagang grosir, harga beras premium naik Rp40 ke Rp13.790 per kg, sedangkan beras medium turun Rp20 ke Rp11.920 per kg.
Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso membenarkan kenaikan harga tinggi, baik beras maupun gabah di tingkat penggilingan. Bahkan, melebihi HPP.
"Di penggilingan itu sekarang data terakhir saya dari teman-teman, misalnya di Aceh itu sekarang harga medium Rp11.500 (per kg), kemudian premium-nya Rp13.000 (per kg)," ungkap Sutarto kepada CNBC Indonesia.
Hal serupa juga terjadi di daerah Jombang dan wilayah Jawa lainnya. Sutarto mengungkapkan harga beras medium di penggilingan saat ini sudah mencapai di angka Rp12.400 per kg, sementara untuk beras premium berada di Rp12.900 per kg.
"Nah sekarang misalnya di Banyuwangi, medium nya juga Rp12.400 (per kg), kemudian premium nya Rp13.300 (per kg)," tuturnya.
"Ya memang tinggi (harganya), sekarang itu sudah tinggi. Tapi tergantung kepada kualitasnya juga, meskipun premium atau medium kan kadang-kadang kualitasnya agak beda-beda dikit," lanjut Sutarto.
Adapun kenaikan harga beras yang terus meroket tersebut tak terlepas dari harga GKP yang sekarang ini juga sudah tinggi.
Sutarto mengatakan harga GKP sampai di penggilingan saat ini rata-ratanya sudah berada di sekitar Rp7.300-Rp7.600, angka ini tergantung kepada kualitas gabahnya.
"Harga memang kemarin begitu Presiden mengumumkan akan menggelontorkan beras bansos, sempat harga gabah turun sedikit sekitar Rp50 tapi karena belum keluar, mulai ada turun itu. Tapi karena belum terlaksana kemarin sempat harga gabah naik lagi," ujar Sutarto.
"Harga GKP rata-rata sekitar Rp7.300 terus sempat turun Rp50 menjadi sekitar Rp7.250. Ya sedikit memang penurunannya, begitu (beras) belum keluar-keluar nampaknya balik lagi sekitar Rp7.300. Bahkan di daerah-daerah tertentu ada yang sampai Rp7.600, tapi tergantung pada kualitas gabahnya juga. Jadi harga gabah antara 7.300 sampai 7.600 sekarang ini," ujarnya.
Tren di Penggilingan
Sebelumnya, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi tahun 2023, Senin (11/9/2023) mengungkapkan, kenaikan harga beras sejalan dengan kenaikan harga gabah di tingkat petani, serta kenaikan harga beras di level penggilingan dan grosir.
Dia menambahkan, ada perbedaan tren perubahan rata-rata harga beras di eceran secara month to month (bulanan) dan year on year (tahunan).
"Di eceran tidak setinggi perubahan rata-rata harga beras di penggilingan. Kalau kita bandingkan, kenaikan tertinggi ada di penggilingan. Harga beras di eceran secara bulanan naik 1,43% dan 13,76% year on yearnya. Namun di penggilingan naik 2,59% secara bulanan dan 20,27% year on year," kata Amalia.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Harga Gabah & Beras Tingkat Penggilingan Mulai Naik