Harga Beras Naik Makin Mahal, Kata Jokowi Ini Biang Keroknya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
11 September 2023 14:08
Presiden Joko Widodo meninjau langsung bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog DKI Jakarta-Banten yang berlokasi di Kelapa Gading, Senin (11/9/23). (Dok. Humas BUMN)
Foto: Presiden Joko Widodo meninjau langsung bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog DKI Jakarta-Banten yang berlokasi di Kelapa Gading, Senin (11/9/23). (Dok. Humas BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras terpantau naik terus, terutama dalam sebulan terakhir melonjak signifikan. Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras hari ini, Senin (11/9/2023) pecah rekor, naik Rp60 ke Rp12.760 per kg untuk jenis medium dan jenis premium naik Rp60 ke Rp14.390 per kg. 

Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kenaikan harga beras yang terjadi di dunia membuat harga di dalam negeri jadi semakin mahal. Hal ini disampaikan Jokowi saat melakukan tinjauan dan pemberian bantuan sosial di gudang Perum Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).

"Ya karena semua negara naik, ini sama seperti barang lain. BBM (bahan bakar minyak) juga gitu kan. Kalau harga pasar dunia naik pasti dalam negeri terkerek," kata Jokowi kepada wartawan.

Menurut Jokowi harga harga beras naik imbas dari beberapa negara yang melakukan menghentikan ekspornya. Selain itu karena produksi padi yang tengah menurun imbas fenomena El Nino.

Presiden Joko Widodo meninjau langsung bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog DKI Jakarta-Banten yang berlokasi di Kelapa Gading, Senin (11/9/23). (Dok. Humas BUMN)Foto: Presiden Joko Widodo meninjau langsung bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog DKI Jakarta-Banten yang berlokasi di Kelapa Gading, Senin (11/9/23). (Dok. Humas BUMN)
Presiden Joko Widodo meninjau langsung bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog DKI Jakarta-Banten yang berlokasi di Kelapa Gading, Senin (11/9/23). (Dok. Humas BUMN)

"Apalagi beberapa negara stop untuk tidak ekspor beras seperti India yang produksinya gede, ekspornya biasanya gede stop. sama dulu kaya gandum Ukraina sama Rusia memiliki stok sampai 200 juta ton stop sehingga terguncang dan naik harga gandum," kata Jokowi.

Selain itu menurutnya, saat ini pemerintah tengah melakukan upaya agar harga beras terjaga. Seperti manajemen tata kelola beras, hingga membanjiri pasar ritel dari beras stok Perum Bulog.

"Cipinang diguyur oleh Bulog, masyarakat juga diberi kayak operasi pasar. sehingga stok-stok di rakyat, stok-stok di gudang swasta semuanya ada," kata Jokowi.

Untuk diketahui, mulai bulan September sampai Oktober 2023, pemerintah bakal menggelontorkan bantuan beras sebanyak 210 ribu ton per bulan, kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Masing-masing KPM diberikan 10 kg beras. Ini adalah penyaluran kedua, setelah digelontorkan pada bulan Maret-Mei 2023 lalu. Bantuan beras ini diharapkan bisa mengendalikan laju kenaikan harga beras di dalam negeri. 

Jokowi meyakini dengan cara itu tingkat inflasi di Indonesia terjaga hingga akhir tahun. Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi tahunan pada Agustus 2023 sebesar 3,27% (year-on-year/YoY) atau berada di kisaran target pemerintah 3% plus minus 1%.

"Kalau inflasi saya kira masih akan terjaga di sekitar 3%," katanya.

Jokowi pun memastikan ketersediaan beras di gudang Bulog. Dia mengatakan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih cenderung aman, mencapai 2 juta ton. Di mana tersedia di gudang Bulog mencapai 1,6 juta ton dan 400 ribu ton beras impor dalam perjalanan.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bantuan Beras Jokowi Bakal Meluncur Lagi, Efek Harga Beras Meroket?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular