Alert! BPS Ingatkan Ancaman Ini Intai RI Sampai Akhir Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) memperingatkan ancaman inflasi beras di akhir  tahun 2023. Di mana, BPS mencatat, produksi beras nasional pada bulan Januari-April 2023 adalah sebanyak 22,41 juta ton. Lalu pada Mei-Agustus 2023 produksi mencapai 17,75 juta ton. Di mana, produksi bulan Agustus 2023 ditaksir sebanyak 4,03 juta ton.

Mengutip data BPS, memasuki bulan September, harga beras terus mengalami kenaikan. Seiring dengan penurunan panen dan produksi di sentra-sentra padi nasional. Rata-rata harga beras pada bulan Agustus 2023 tercatat di Rp12.632 per kg, lalu naik ke Rp12.994 per kg di bulan September 2023. 

Berdasarkan hasil amatan Kerangka Survei Area (KSA) bulan Juli 2023, produksi beras nasional bulan September-Oktober diprediksi mencapai 4,74 juta ton. Dengan estimasi luas panen bulan September ada sebanyak 832 ribu hektare (ha) dan bulan Oktober 2023 ada 753 ribu ha.

Sepanjang tahun 2022, BPS mencatat luas panen padi nasional mencapai 10,45 juta ha, menghasilkan bras sebanyak 31,54 juta ton.

Baca: Jokowi Cek Langsung, Segini Stok Beras Pemerintah di Bulog

Foto: Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Senin (11/9/2023). (Tangkapan Layar Youtube Kemendagri) Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Senin (11/9/2023). (Tangkapan Layar Youtube Kemendagri)

Dia memaparkan, sejak awal tahun 2023, surplus beras hanya terjadi di bulan Februari-Juni 2023. Sedangkan bulan Januari, lalu Juli-Agustus, terjadi defisit. Yang diprediksi berlanjut sampai Oktober 2023.

"Pada September dan Oktober 2023, produksi beras nasional diperkirakan lebih rendah dari kebutuhan yang mencapai 2,55 juta ton per bulan," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi tahun 2023, Senin (11/9/2023).

Baca: Ini Dia Posisi Stok 12 Pangan Pokok RI, Ada yang Cuma 14 Hari

Dia menyebutkan, defisit beras yang cenderung terjadi pada akhir tahun mendorong meningkatnya tekanan inflasi. Yang umumnya terjadi mulai bulan Agustus.

"Perlu waspada terhadap inflasi beras hingga akhir tahun 2023, seiring dengan adanya defisit beras," kata Amalia.

(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengejutkan! BPS Ungkap Fakta Tak Terduga Impor Beras RI