Internasional

5 Fakta Menlu China "Hilang": Selingkuh, Xi Jinping & Jokowi

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 27/07/2023 10:10 WIB
Foto: Mantan Menteri Luar Negeri China Qin Gang bertemu dengan Elon Musk di Beijing 30 Mei 2023. (via REUTERS/CHINESE FOREIGN MINISTRY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah manuver dilakukan oleh China di bawah administrasi Presiden Xi Jinping. Baru-baru ini, Beijing memecat Menteri Luar Negeri (Menlu) nya, Qin Gang.

Badan legislatif tertinggi negara tersebut, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPCSC), telah melakukan panggilan tiba-tiba pertemuan khusus dengan pemberitahuan satu hari untuk mengganti posisi Qin. Badan negara itu akhirnya sepakat mengganti Qin dengan pendahulunya, Wang Yi.

"Legislatif tertinggi China memilih untuk menunjuk Wang Yi sebagai Menlu... saat mengadakan sesi pada hari Selasa. Qin Gang dicopot dari jabatan Menlu," menurut keterangan pertemuan tersebut, Selasa malam.


Ia pun diganti Wang Yi. Ia adalah diplomat tinggi yang juga sahabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan.

Lalu apa saja faktanya? Berikat yang dirangkum, CNBC Indonesia, Kamis (27/7/2023).

Awal 'Hilang'

Beberapa pihak mengutip alasan kesehatan menjadi sebab Qin jarang terlihat di publik beberapa pekan terakhir. Mengutip Al Jazeera, Qin terakhir terlihat di depan umum pada 25 Juni, ketika ia mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari Rusia, Vietnam, dan Sri Lanka.

Sejak itu, ia secara mencolok absen dari tugasnya pada saat aktivitas diplomatik yang intens untuk Beijing. Termasuk upaya untuk menstabilkan hubungan dengan Amerika Serikat (AS).

Qin telah dijadwalkan untuk bertemu dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell pada 4 Juli, tetapi pejabat UE mengumumkan bahwa China membatalkan pembicaraan tanpa penjelasan dengan peringatan hanya beberapa hari.

Qin kemudian gagal menghadiri pertemuan yang diawasi ketat dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan utusan iklim AS John Kerry.

Kementeriannya mengatakan pada 11 Juli bahwa dia tidak dapat menghadiri pertemuan ASEAN di Indonesia karena alasan kesehatan. Dalam pertemuan para menteri luar negeri di KTT ASEAN di Jakarta pekan lalu, China akhirnya diwakili oleh Wang.

Isu Selingkuh?

Desas-desus tentang alasan di balik hilangnya Qin pun muncul. Yang sering kali terdengar ialah masalah kesehatan yang meliputi diplomat tinggi berusia 57 tahun itu.

Namun ada isu yang meliputi hubungan Qin dengan Wang seperti perebutan kekuasaan. Muncul juga dugaan perselingkuhan Qin dengan pembawa acara TV bernama Fu Xiaotian.

Para detektif mendeteksi perselingkuhan ini dari sebuah akun Instagram pribadi Fu, dengan nama @xfu.126. Dalam pengamatan New York Post, banyak komentar yang berspekulasi bahwa Qin dan Fu telah menikah.

Aktivis Hak Asasi Manusia China, Lin Shengliang, mengklaim bahwa Xiaotian telah memposting foto dirinya dan putranya dengan judul: "Penutupan yang gemilang".Momen itu bertepatan dengan hari yang sama ketika Gang dipromosikan menjadi anggota dewan negara pada bulan Maret.

Selain itu, dalam sebuah wawancara antara Fu dan Qin, bahasa tubuh keduanya itu disebut menyimpang dari perilaku profesional biasa. Mereka melakukan lebih banyak kontak mata dari biasanya.

Buat Malu Xi Jinping?

Analis mengatakan pergantian kepemimpinan yang tiba-tiba dari Qin ke Wang di kementerian luar negeri diperkirakan akan menyebabkan gangguan di jajaran diplomatik Beijing. Ini pun membuat malu pemerintah China di bawah kepemimpinan Xi Jinping.

"Ini sangat memalukan bagi China," kata Nicholas Bequelin, seorang rekan senior di Paul Tsai China Center Universitas Yale, mengutip Al Jazeera.

"Qin Gang, menteri luar negeri, adalah wajah publik China dengan dunia di panggung internasional dan sulit untuk melebih-lebihkan dampak negatif yang ditimbulkannya di antara para diplomat di seluruh dunia," katanya.

Qin juga dikenal sebagai salah satu penasihat Xi yang paling tepercaya.

"Qin Gang dipilih sendiri oleh Xi sendiri untuk melompati lebih banyak kandidat mapan untuk menjadi menteri luar negeri tahun lalu," ujar Neil Thomas, dari Institut Kebijakan Masyarakat Asia.

"Jadi dia benar-benar pilihan kapten, bahkan lebih dari banyak sekutu Xi lainnya dalam hal kecepatan kenaikan mereka melalui jajaran Partai Komunis," tambahnya.

Di sisi lain, Bequelin mencatat bahwa Xi sendirilah yang mengarahkan arah kebijakan luar negeri China, dengan Wang ditugaskan untuk mengimplementasikan strategi tersebut.

"Qin Gang, sebagai menteri luar negeri, adalah orang yang menjalankan mesin sehari-hari. Tapi itu tetap sangat penting karena diplomat mengandalkan kepercayaan, saling mengenal, pada kemampuan untuk menjangkau satu sama lain. Jadi sangat memprihatinkan ketika menteri luar negeri menghilang selama sebulan tanpa penjelasan yang tepat," katanya.

Bequelin berargumen bahwa perkembangan tersebut menyadarkan kembali orang-orang bahwa China tidak dapat diprediksi. Bahwa kapan saja orang dapat menghilang, bahwa seseorang tidak memiliki jaminan apa yang akan terjadi pada hari berikutnya.

"Saya pikir itu adalah pengingat yang coba dihindari oleh China karena menempatkan dirinya sebagai semacam arsitek yang sangat stabil, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan dari tatanan dunia baru yang seharusnya datang setelah yang dipimpin AS," tambahnya.

Komentar Resmi China

Saat wartawan bertanya dalam pengarahan reguler tentang pemecatan Qin Gang, Rabu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Mao Ning merujuk wartawan ke artikel kantor berita negara dan menolak memberikan informasi lebih lanjut.

"Xinhua telah menerbitkan informasi. Anda bisa merujuk ke situ," kata Mao dikutip AFP.

"Saya mungkin bukan orang yang tepat untuk menjawab pertanyaan itu," tambahnya lagi.

"Menurut saya tidak pantas bagi saya untuk memberikan penilaian," katanya.

Referensi apa pun tentang Qin telah dihapus dari situs web Kemlu China kemarin. Namun namanya memang muncul di situs web pemerintah China lainnya seperti Dewan Negara dan Kementerian Perdagangan.

Respons Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat memberi respons soal digantinya Menteri Luar Negeri (Menlu) China dari Qin Gang kembali ke Wang Yi. Jokowi memberi pernyataan di sela-sela konferensi pers saat hendak terbang ke Chengdu, China, karena undangan Xi Jinping.

"Itu urusan dalam negeri ke RTT," jawab Jokowi saat ditanya wartawan menyebut nama lain China, Republik Rakyat Tiongkok.

"Nggak ada masalah dengan kita," ujarnya lagi.

Ia pun menjelaskan penunjukan Wang Yi sebagai menlu lagi tak membuat masalah bagi RI. Karena hubungan suda berjalan baik dengannya sebelumnya.

"Kita kan sudah lama dan sudah baik dengan beliau." ujarnya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Kena Tarif 32%, Menlu RI: Saatnya Perkuat Ekonomi Domestik