Kabar Baru Menlu China "Hilang", Tak Terlihat 3 Minggu

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri China Qin Gang dilaporkan 'menghilang'. Ketidakhadiran Qin dari depan publik memicu banyak spekulasi tentang kepergian anak didik Presiden Xi Jinping di masa-masa kritis diplomasi internasional China.
Qin, yang berusia 57 tahun, adalah salah diplomat China yang paling menonjol ke dunia luar. Ia merupakan mantan duta besar untuk AS sebelum Xi mempromosikannya menjadi menteri luar negeri pada Desember 2022 lalu.
Meskipun dia dan negaranya baru-baru ini memperlunak gaya mereka, Qin adalah pengadopsi awal dari retorika agresif yang kemudian dikenal sebagai diplomasi prajurit serigala China. Berikut fakta-fakta hilangnya Qin, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Kamis (20/7/2023).
'Hilang' Selama 3 Minggu
Qin dilaporkan 'hilang' dari hadapan publik selama tiga pekan terakhir. Diberitakan CNN International, Qin Gang yang dianggap sebagai wajah negara telah menghilang dari pandangan publik sejak 25 Juni 2023.
Itu terjadi usai bertemu dengan para pejabat Sri Lanka, Vietnam, dan Rusia di Beijing. Sepuluh hari kemudian, pada 5 Juli, China tanpa penjelasan juga membatalkan pertemuan antara Qin dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell, yang dijadwalkan melakukan perjalanan ke Tirai Bambu.
Tidak Hadir dalam Pertemuan Penting
Selama tiga minggu 'menghilang', Qin dilaporkan tidak hadir dalam beberapa pertemuan penting. Padahal, saat ini adalah musim tinggi untuk diplomasi China, di mana para pemimpin dunia masa lalu dan sekarang mengunjungi Beijing selama sebulan terakhir.
Qin dikatakantelah melewatkan kunjungan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen dan utusan iklim John Kerry bulan ini. Pada saat rangkaian ASEAN Ministerial Meeting/Post Ministerial Conference (AMM/PMC) digelar di Jakarta, Qin juga digantikan oleh Diplomat Senior Wang Yi.
"Mengingat status dan pengaruh China di dunia, memang sangat aneh bahwa menteri luar negeri tidak terlihat di depan publik selama lebih dari 20 hari," kata mantan editor surat kabar Partai Komunis, Deng Yuwen.
Ditutup-tutupi?
Sejauh ini Beijing bungkam tentang keberadaan Qin Gang. Pemerintah menghubungkan ketidakhadirannya dengan alasan kesehatan namun tidak dapat dengan jelas memberi perkiraan kapan bakal kembali.
"Saya tidak memiliki informasi untuk diberikan mengenai pertanyaan ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning, Senin, menurut siaran langsung di saluran YouTube CTI TV Taiwan.
"Saya tidak tahu tentang kasus yang Anda sebutkan," kata Mao kepada salah satu jurnalis Barat yang berulang kali menanyakan tentang kembalinya Qin.
"Aktivitas diplomatik China dilakukan seperti biasa," katanya kepada yang lain.
Duta Besar baru China untuk AS, Xie Feng, tidak menjelaskan keberadaan Qin ketika dia berbicara di Forum Keamanan Aspen pada hari Rabu. Sementara menurut pengamat diplomatik, ketidakhadiran Qin yang berkepanjangan tampaknya sangat memalukan bagi China.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Misteri 'Hilangnya' Menteri Luar Negeri China Belum Terungkap
