
Inflasi Inggris 'Longsor' ke 7,9%, Badai Ekonomi Belum Usai

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat inflasi Inggris turun secara signifikan pada Juni 2023 menjadi 7,9% secara tahunan (year-on-year/YoY) sekaligus berada di bawah ekspektasi para ekonom sebesar 8,2% YoY.
Adapun, inflasi pada bulan sebelumnya mencapai 8,7% YoY. Kondisi tersebut akan mengurangi beberapa tekanan pada Bank of England (BoE) untuk terus menaikkan suku bunga secara tajam.
Meskipun begitu, data inflasi yang dirilis Rabu (19/7/2023) tersebut masih jauh di atas target BoE sebesar 2%.
Secara bulanan (month-to-month/MtM) inflasi tercatat sebesar 0,1%, juga di bawah konsensus sebesar 0,4%. Inflasi inti, yang tidak termasuk harga energi, makanan, alkohol, dan tembakau, berada pada level 6,9% YoY, turun dari level tertinggi 31 tahun sebesar 7,1% YoY pada Mei 2023.
Kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan penurunan harga bahan bakar motor memberikan kontribusi penurunan terbesar terhadap perubahan bulanan dalam tingkat tahunan IHK, di mana harga pangan naik pada Juni, namun lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu.
"Tidak ada kontribusi besar yang mengimbangi perubahan tarif," tambah ONS, seperti dikutip CNBC International.
Kepala Sekretaris Departemen Keuangan John Glen mengatakan bahwa penurunan tingkat inflasi yang lebih besar dari perkiraan sangat menggembirakan.
"Tapi tidak ada kepuasan di sini di Departemen Keuangan," katanya. "Kami bekerja sama erat dengan Bank of England saat kami mencoba untuk membaginya tahun ini dan menurunkannya ke norma jangka panjangnya sebesar 2%."
Inggris telah mengalami inflasi yang terus-menerus tinggi, yang dapat mengakar dalam perekonomian akibat krisis biaya hidup, kenaikan harga bahan bakar, dan pasar tenaga kerja yang ketat.
Gubernur Bank of England Andrew Bailey dan Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengatakan kepada audiensi di London awal bulan ini bahwa penyelesaian upah yang tinggi merusak upaya mereka untuk menahan inflasi.
Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) bulan lalu memproyeksikan bahwa Inggris Raya akan mengalami tingkat inflasi tertinggi di antara semua negara maju tahun ini, dengan tingkat tahunan utama sebesar 6,9%.
Sementara itu, BoE menerapkan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin bulan lalu, kenaikan ke-13 berturut-turut, di mana Komite Kebijakan Moneter berjuang untuk menekan permintaan dan mengendalikan inflasi.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Inggris Makin Ngeri! Ancaman 'Kiamat' Baru Mengintai
