Bukan RI, Ini Contoh Negara Gagal yang Disebut PBB

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
20 July 2023 10:24
Gambar bendera logo PBB, di New York City, Amerika Serikat, Selasa 20 September 2022. (Getty Images/NICOLAS MAETERLINCK)
Foto: Gambar bendera logo PBB, di New York City, Amerika Serikat, Selasa 20 September 2022. (Getty Images/NICOLAS MAETERLINCK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres separuh dunia kita tenggelam dalam bencana pembangunan yang dipicu oleh krisis utang.

Bahkan, PBB mengklaim sekitar 3,3 miliar orang hidup di negara yang terlilit utang. Negara tersebut, kata PBB, lebih banyak menghabiskan anggaran mereka untuk membayar bunga utang daripada untuk pendidikan atau kesehatan.

Adapun, negara yang dimaksud tersebut adalah negara miskin, seperti Afrika. Di antara benua lain, Afrika memiliki tingkat bunga utang yang paling tinggi, yakni 11,6%. Sementara itu, kawasan Asia dan Oceania sebesar 6,5%, Amerika Latin dan Karibia 7,7%. Amerika Serikat 3,1% dan Jerman 1,5%.

"Rata-rata, negara-negara Afrika membayar pinjaman empat kali lebih banyak daripada Amerika Serikat dan delapan kali lebih banyak daripada negara-negara Eropa terkaya," ujarnya. 

Dari data dana moneter internasional (IMF), ada 36 negara di dunia yang sudah masuk ke dalam bagian yang disebut debt row atau barisan negara dengan utang berisiko tinggi. Kemudian, sebanyak 52 negara yang hampir 40 persen negara berkembang berada dalam masalah utang yang serius.

Jika dikaji lebih lanjut, ada sejumlah negara yang telah masuk ke zona gagal bayar atau default pada 2022. Negara tersebut a.l. Lebanon, Sri Lanka, Rusia, Suriname, Argentina and Zambia.

"Perang di Ukraina menambah risiko pada tingkat pinjaman publik yang belum pernah terjadi sebelumnya, sementara pandemi masih membebani banyak anggaran pemerintah," kata Direktur Departemen Urusan Fiskal IMF Vitor Gaspar dan Kepala Strategi IMF Ceyla Pazarbasioglu dalam blognya, dikutip Senin (20/7/2023).

Sejauh ini, Indonesia masih masuk ke dalam kategori negara sehat. Pertumbuhan ekonomi tahun lalu 5,3 persen dan 5,03 persen pada kuartal I 2023. Selain itu, inflasi domestik juga terjaga di mana tahun lalu sempat mencapai 5 persen tapi pada akhir bulan lalu angkanya turun menjadi 3,5 persen.

"Kalau kondisi ini bisa kita pertahankan, kita akan jadi yang terbaik di seluruh dunia. Kalau di G20 kita terbaik sekarang ini," ujar Presiden Joko Widodo dalam Rakernas Relawan Arus Bawah beberapa waktu lalu.

Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan Indonesia sudah masuk ke dalam kategori negara berpendapatan menengah ke atas atau upper middle income trap versi Bank Dunia.

Selain itu, dia menekankan total anggaran pendidikan dan kesehatan dalam APBN 2022 adalah sebesar Rp 649 triliun atau 168% dari total belanja bunga Rp 386 triliun.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PBB Beberkan Ciri Negara Gagal, Apa Termasuk RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular