Bangun Industri Panel Surya, RI Gaet China? Ini Kata ESDM
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang bagi siapa saja yang ingin berinvestasi membangun industri panel surya di Indonesia.
Plt Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan pihaknya tidak akan pilah pilih investor dalam membangun industri panel surya di dalam negeri. Namun diakui, China memiliki sebagian besar rantai pasok panel surya saat ini.
"Kalau kejadian nanti ada investor China yang masuk kan tidak ada masalah juga mereka memang menguasai dari sisi teknologi, dari sisi modal dari sisi operation hal tersebut," ungkap Dadan dalam acara Economic Update CNBC Indonesia, Selasa (11/7/2023).
Menurut Dadan, pemerintah saat ini memang tengah mengupayakan agar industri panel surya dapat terbangun di dalam negeri. Dengan demikian, produksi listrik dari energi baru terbarukan dapat diserap secara optimal.
"Kan kalau PLTS hanya memasang, nunggu kita, listrik jadi kan gitu bisa jadi investasi hulu jadi sangat penting untuk menghasilkan pertumbuhan," ujarnya.
Sebelumnya, Dadan mengungkapkan perusahaan asal China akan menjadi salah satu calon investor yang berminat membangun pabrik panel surya atau solar panel di Indonesia.
Ia menyebut sudah ada calon investor yang tertarik dalam menyediakan salah satu bahan dalam pembuatan panel surya yakni kacanya. Perusahaan tersebut pun sudah mendatangi Kementerian ESDM dan membicarakan rencana pembangunan pabrik panel surya di Indonesia.
"Sebagian besar kaca kita sudah ada sebetulnya, kan kalau panel itu di bawahnya ada kaca, kacanya dua ya, bawah sama atas, yang ini pun Pak Menteri sudah terima salah satu calon investor yang ingin membangun itu yang ada di Bangka Belitung," ungkap Dadan saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (16/3/2023).
Dadan membeberkan calon investor tersebut adalah perusahaan asal China, yakni Xinyi Solar Holdings.
"Nah itu sudah benar," ucapnya saat ditanya apakah perusahaan tersebut adalah Xinyi Solar Holdings.
Dadan juga menyebutkan, permintaan listrik dari sumber energi surya di Indonesia sudah cukup besar. Bahkan, ada juga permintaan dari luar negeri, yakni Singapura.
(wia)