Internasional

China Makin 'Gila' Buang Dolar Ganti Emas, Ini Buktinya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 July 2023 19:30
A man walks past China's central bank, or the People's Bank of China, in Beijing, Sunday, March 10, 2019. China's central bank governor Yi Gang says American and Chinese envoys discussed sticking to promises to avoid currency devaluations to boost exports during negotiations aimed at ending a tariff war. (AP Photo/Andy Wong)
Foto: Bank sentral China, People's Bank of China, di Beijing (AP/Andy Wong)

Jakarta, CNBC Indonesia - China semakin agresif dalam menggantikan dominasi dolar AS sebagai instrumen perdagangan global. Hal ini terlihat dari langkah bank sentral negara itu yang terus membeli emas.

Dalam data resmi yang dilaporkan Insider, Beijing menambahkan 23 ton cadangan emas pada bulan Juni. Dengan penambahan tersebut, People's Bank of China saat ini memiliki cadangan hingga 2.330 ton emas.

Selain emas, cadangan devisa China juga naik sebesar US$ 16,4 miliar pada bulan Mei. Pada akhir Juni, bank sentral Negeri Panda memegang devisa hingga US$ 3,193 triliun.

Penimbunan emas terjadi di tengah upaya negara itu untuk mengikis dominasi dolar global serta meningkatnya kegelisahan ekonomi dan geopolitik. Hal ini terjadi setelah Rusia menyerang Ukraina, yang dibalas AS dengan deretan sanksi ekonomi yang merugikan Moskow hingga US$ 300 miliar.

Rusia kemudian juga mengusulkan langkah dedolarisasi dalam pakta dagangnya bersama China, India, Brasil, dan Afrika Selatan, BRICS. Pakta itu membentuk 30% dari ekonomi dunia.

Selain China, bank sentral lain di seluruh dunia juga membeli emas. Pada tahun 2022, permintaan logam kuning meroket, dan tren tersebut berlanjut hingga tahun ini dengan pembelian kuartal pertama naik 176% setiap tahun.

Menurut laporan Dewan Emas Dunia di bulan Mei, 62% bank sentral memprediksi emas akan menjadi bagian cadangan yang lebih besar dalam lima tahun ke depan. Sementara itu cadangan dolar diperkirakan berkurang menjadi 40% -50%.

Sebuah survei terpisah oleh wadah pemikir Forum Moneter dan Lembaga Keuangan Resmi baru-baru ini menunjukkan bahwa manajer cadangan bank sentral melihat penurunan pangsa dolar menjadi 53% selama dekade berikutnya.

Pekan lalu, Dana Moneter Internasional mengatakan dolar menyumbang 59% dari cadangan global pada kuartal pertama, naik dari 58,6% pada kuartal sebelumnya.

Walau banyak negara yang saat ini ingin menggantikan dominasi dolar, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pihaknya berharap dolar tetap akan menjadi mata uang yang mendominasi dalam skema perdagangan global.

"Kami berharap dolar tetap menjadi mata uang dominan dalam transaksi internasional," paparnya dikutip Reuters.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IMF Beri Kode Dedolarisasi, Ramai-Ramai Sudah Buang Dolar?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular