
Yellen Blak-Blakan 'Horor' Resesi Ancam AS, Tapi..

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memaparkan kondisi ancaman resesi di negaranya. Hal ini dijelaskan dalam sebuah wawancara dengan CBS "Face the Nation", Minggu.
Dalam keterangannya, ia mengatakan resesi masih belum sepenuhnya hilang dari AS. Namun negara itu tampaknya berada di jalur yang benar untuk menurunkan inflasi.
"Ini tidak sepenuhnya keluar dari perkiraan kami," kata Yellen ketika ditanya tentang potensi resesi.
Pernyataan ini muncul setelah laporan lapangan kerja bulan Juni yang melaporkan kenaikan terlemah sejak Desember 2020. Pengusaha AS menambahkan 209.000 pekerjaan pada bulan Juni dibandingkan bulan Mei, di mana bisnis Negeri Paman Sam menambah 306.000 pekerjaan.
Meski begitu, Yellen menambahkan pasar tenaga kerja di AS cukup kuat. Menurutnya, pelemahan merupakan hal yang wajar karena sebelumnya laju pertumbuhan cukup tinggi.
"Partisipasi angkatan kerja usia prima berada pada tingkat tertinggi dalam beberapa dekade, jadi kami telah melihat pasar kerja yang kuat ini menarik pekerja kembali ke sana," katanya.
Menurut Biro Riset Ekonomi Nasional AS, resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh bidang yang berlangsung lebih dari beberapa bulan. Untuk mengukurnya, lembaga itu menggunakan beberapa indikator seperti pekerjaan dan juga pengeluaran konsumen.
Yellen mengaitkan pasar tenaga kerja dengan kebijakan ekonomi Presiden Joe Biden, yang menurutnya berkontribusi pada terciptanya "rebound dramatis yang sangat cepat".
"Dan saat pemulihan terjadi, karena kebijakan ekonomi Presiden Biden, dan keberhasilan upaya vaksinasi kami, terjadi pemulihan yang sangat cepat dan dramatis, pasar tenaga kerja pulih," tambahnya lagi.
"Dan sekarang pertumbuhan agak melambat kembali ke tingkat yang lebih normal," ujarnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Janet Yellen Buka Suara soal Peringatan Stagflasi AS