Bahaya Mengancam! 74 Kabupaten Kota di RI Rawan Pangan

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
21 June 2023 13:45
Plt Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Plt Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan, dari total 416 kabupaten dan 98 kota di Indonesia 74 diantaranya atau 14,34% masih masuk ke dalam kategori prioritas 1-3 atau kondisi rentan rawan pangan.

Hal itu diungkapkan Plt Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kerawanan Pangan Tahun 2023 di Hotel Avenzel, Cibubur, pada hari Rabu (21/6/2023).

"Pada kesempatan ini kami menghimbau kerja sama dari Bapak/Ibu sekalian, khususnya 74 kab/kota yang terkategori daerah rawan pangan marilah kita bersama-sama untuk mengentaskan, menyelesaikan daerah-daerah tersebut secara bertahap, sehingga ke depannya daerah rawan pangan ini dapat terselesaikan dengan baik," kata Edhy.

Dia merinci, dari total 416 kabupaten, 25 kabupaten masuk ke dalam prioritas 1 atau sangat rentan, 16 kabupaten prioritas 2 atau rentan, 29 kabupaten prioritas 3 atau agak rentan, 40 kabupaten prioritas 4 atau agak tahan, 92 kabupaten prioritas 5 atau tahan, dan 214 kabupaten prioritas 6 atau sangat tahan.

Sementara, kota yang terkategori rentan rawan pangan prioritas 1-3 berjumlah 4 kota yang terdiri dari Kota Subulussalam, Provinsi Aceh terkategori prioritas 1; kemudian Kota Gunung Sitoli, Provinsi Sumatera Utara; Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan; dan Kota Tual, Provinsi Maluku ketiganya terkategori dalam prioritas 3 atau agak rentan.

Upaya pengendalian rawan pangan, lanjutnya, dapat didukung oleh sistem informasi pangan dan gizi yang terintegrasi dan handal.

"Bapanas terus melakukan inovasi dan transformasi penambahan sistem informasi pangan terintegrasi dan salah satunya melalui penyusunan peta ketahanan dan kerentanan pangan atau Food security and vulnerability atlas (FSVA) 2022 jumlah daerah rentan rawan pangan sebanyak 74 kab/kota atau lebih kurang 14% dan sebanyak 440 kab/kota atau 86% relatif punya ketahanan pangan yang baik. Jadi sebanyak 14% dari jumlah kab/kota di seluruh Indonesia," jelasnya.

Penjual melayani pembeli beras di Pasar Ciledug, Tangerang Selatan, Jumat (17/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Penjual melayani pembeli beras di Pasar Ciledug, Tangerang Selatan, Jumat (17/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Penjual melayani pembeli beras di Pasar Ciledug, Tangerang Selatan, Jumat (17/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Edhy menerangkan, karakteristik kabupaten dan kota rentan rawan pangan ditandai dengan tingginya rasio konsumsi per kapita terhadap ketersediaan bersih per kapita, tingginya prevalensi balita stunting, tingginya rumah tangga tanpa akses air bersih, dan tingginya presentase penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

"Kondisi rentan rawan pangan tersebut antara lain disebabkan oleh masih masih rendahnya produksi pangan di wilayah itu dibandingkan dengan kebutuhan, kemudian tingginya prevalensi balita stunting, terbatasnya akses air bersih, dan masih tingginya persentase penduduk miskin di daerah rentan rawan pangan tersebut," jelas dia.

"Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan kerawanan pangan, kerentanan pangan merupakan isu yang kompleks. Oleh karena itu kita semua berharap tentunya untuk penanganan diperlukan langkah-langkah nyata, strategis yang harus kita lakukan bersama. Harus berani take action, take decision, take the risk untuk bisa mewujudkan ketahanan pangan nasional," ujarnya.

Adapun program-program peningkatan ketahanan pangan dan pengentasan kerentanan pangan wilayah Kabupaten dan Kota yang diarahkan oleh Bapanas dalam kegiatan hari ini diantaranya, dengan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, peningkatan penyediaan pangan melalui pengembangan cadangan pangan daerah dan penguatan lumbung masyarakat, peningkatan pemenuhan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).

Selanjutnya, juga dengan program penyediaan lapangan kerja, padat karya, redistribusi lahan, pembangunan infrastruktur dasar (jalan, listrik, rumah sakit) dan pemberian bantuan sosial. Kemudian pemerataan penyediaan tenaga kesehatan, sosialisasi dan penyuluhan tentang gizi dan pola asuh anak, penyediaan fasilitas layanan kesehatan dan peningkatan kualitas sanitasi, peningkatan akses air bersih, serta pencegahan dan penanganan balita stunting.

Lebih lanjut, provinsi yang memiliki kabupaten dengan tingkat kerentanan terhadap kerawanan pangan yang tinggi adalah Provinsi Papua dan Papua Barat. Sebanyak 68% Kabupaten di Provinsi Papua dan 50% di Provinsi Papua Barat sangar rentan terhadap kerawanan pangan (prioritas 1).


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Bapanas Curhat ke DPR: Gaji Kecil & Sempat Tak Dibayar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular