Pemborosan Makanan di RI Capai Rp500 T/Tahun, Bisa Bangun IKN

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
06 November 2023 12:32
10 June 2021, Baden-Wuerttemberg, Freiburg: Leftover food lies in the dustbin of a restaurant. On average, every person in Baden-Württemberg throws away 22 kilos of food per year. Politicians want to take countermeasures - just like start-ups and companies in the state. Photo: Philipp von Ditfurth/dpa (Photo by Philipp von Ditfurth/picture alliance via Getty Images)
Foto: dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan pemborosan makanan di Indonesia setiap tahunnya mencapai Rp 500 triliun. Dia menyebut jumlah makanan itu bisa untuk membangun Ibu Kota Nusantara.

"Seperti disampaikan oleh Bapanas pemborosan ini bisa lebih dari Rp 500 triliun," kata Arif dalam acara Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kementerian Dalam Negeri, Senin (6/11/2023).

Dia mengatakan pemborosan pangan yang Indonesia 17% terjadi ketika makanan sudah sampai di meja makan. Sementara, sebanyak 14% terjadi pasca-panen. "Jadi totalnya 31%," kata dia.

Dalam paparannya, Bapanas memperkirakan bahwa jumlah makan terbuang setiap tahunnya mencapai 23-48 juta ton setiap tahun. Jumlah makanan itu diperkirakan sama dengan kerugian ekonomi sebesar Rp 213-551 triliun.

Jumlah makanan itu juga diperkirakan bisa memberi makan untuk 61 juta-125 juta penduduk. Untuk menghemat makanan, Bapanas mengingatkan agar masyarakat bijak berbelanja agar makanan tidak terbuang sia-sia.

Arief Prasetyo mengingatkan apabila masyarakat bisa menghemat makanan itu, maka nominal angka yang didapatkan sangat besar. Dia mengatakan jumlah pemborosan makanan itu hampir sama dengan biaya membangun IKN.

"Saya ingatkan lagi apabila ini bisa kita menghemat, kita bisa membiayai IKN," kata dia.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahaya Mengancam! 74 Kabupaten Kota di RI Rawan Pangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular