
Bukan RI, China Investasi Power Bank Jumbo di Negara Tetangga

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua produsen "power bank" raksasa alias sistem penyimpanan energi dan baterai asal China sedang mempertimbangkan investasi senilai ratusan juta dolar di Vietnam.
Mengutip Reuters, Kamis (08/06/2023), menurut sumber industri dan pemerintah, nilai gabungan investasi bisa melebihi US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,8 triliun.
Teknologi Penyimpanan Energi Hithium Xiamen, sebuah startup yang berkembang di Eropa dan AS, telah mendekati pejabat dan manajer industri di Vietnam. Perusahaannya berpotensi berinvestasi hingga US$ 900 juta (Rp 13,3 triliun) untuk membangun pabrik di lebih dari 30 hektar lahan industri.
Jika investasi benar terjadi pada nilai itu, perusahaan akan menjadi salah satu investor asing terbesar di Vietnam, menurut sumber yang menolak untuk diidentifikasi.
Sumber kedua yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan investasi yang sedang dipertimbangkan akan bernilai setidaknya US$ 500 juta (Rp7,4 triliun).
Hithium, yang berbasis di kota pelabuhan tenggara Xiamen, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa tidak ada kesepakatan baru. Mereka juga berencana untuk memperluas kapasitas produksinya menjadi 70 Giga Watt (GW) pada akhir tahun ini dari hanya 15 GW saat ini.
Growatt New Energy, yang menyewa pabrik pra-fabrikasi di Vietnam, juga berencana menghabiskan sekitar US$ 300 juta (Rp 4,4 triliun) untuk mengakuisisi sekitar 15 hektar lahan industri untuk membangun pabrik baru, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Sumber terpisah yang akrab dengan diskusi juga mengatakan rencana Growatt untuk ekspansi di Vietnam. Namun Growatt, yang memproduksi sistem baterai dan inverter penyimpanan energi untuk penggunaan perumahan dan komersia, belum buka suara terkait hal ini.
Kedua perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan berbagai otoritas dan kawasan industri tentang lokasi potensial untuk pabrik mereka, kata sumber tersebut.
Perusahaan China semakin banyak meluncurkan atau memperluas proyek manufaktur di Vietnam, pusat ekspor global berkat serangkaian kesepakatan perdagangan bebas dan tenaga kerja murah.
Di sisi lain, Vietnam juga merupakan pasar yang berkembang untuk energi terbarukan, tetapi undang-undang yang akan mengizinkan penggunaan fasilitas penyimpanan energi untuk memperkuat jaringan listriknya belum disahkan.
Pasar penyimpanan energi stasioner global diperkirakan melonjak nilainya menjadi sekitar US$ 224 miliar pada akhir dekade ini dari lebih dari US$ 31 miliar pada tahun 2021, menurut Precedence Research. Perusahaan besar di pasar termasuk Tesla, Panasonic dan Philips.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 10 Lokasi Orang Kaya Baru Paling Banyak Bermunculan