
Ekspor Bauksit Disetop Juni 2023, Begini Kata Bos Antam..

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebagai salah satu anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, angkat suara perihal kebijakan pemerintah yang akan menyetop ekspor mineral mentah khususnya bauksit pada Juni 2023 mendatang.
Kebijakan pelarangan ekspor bahan mineral mentah bauksit pada Juni 2023 mendatang sesuai dengan yang sudah dimandatkan dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba).
Direktur Utama PT Antam Tbk, Nico Kanter mengungkapkan bahwa pelarangan ekspor bauksit tentu berdampak pada perusahaannya. Namun dia mengatakan bahwa pelarangan ekspor tersebut akan terus memberikan manfaat kepada Indonesia.
"Kalau kita melihat, larangan ekspor ini kan memang tentunya akan berdampak buat Antam. Tapi kita lihat longer term, apa yang dilakukan pemerintah, kebaikan Indonesia. Karena kita juga nggak mau bahan baku atau mentah itu kita ekspor. Jadi seyogyanya memang Indonesia harus banyak membangun smelter untuk memproses bauksit, jadi itu yang juga kita harus support," jelas Nico kepada CNBC Indonesia dalam program Earning Report, dikutip Rabu (24/5/2023).
Selain itu, Nico juga mengungkapkan bahwa pihaknya terus mendukung kebijakan pemerintah dengan membangun smelter atau fasilitas pemrosesan dan pemurnian bauksit. Dia klaim pihaknya akan menggaet investor dari negara lain yang bisa membangun smelter bauksit di Indonesia.
"Tentunya apa yang dilakukan Antam, saya mesti pro aktif nih datang, misalnya kita lihat kemana saja negara apapun juga, apakah itu China dan siapapun yang bisa membangun smelter. Partner mitra strategis yang saya mau, supaya mereka lihat resources yang kita miliki adalah untuk keuntungan bersama," tambahnya.
Lebih lanjut, Nico membeberkan bahwa pihaknya saat ini tengah menjajaki mitra strategis dari China untuk menjalankan hilirisasi bauksit dalam negeri. "Sudah dilakukan, Insya Allah dalam waktu dekat akan juga menjajaki China potensi mitra strategis," tandas Nico.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pelarangan ekspor bijih bauksit juga sudah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Arifin, bagi perusahaan yang tidak dapat melakukan kegiatan ekspor bijih bauksit terdapat opsi untuk memasoknya ke smelter di dalam negeri. Mengingat, sejauh ini sudah ada empat smelter bauksit di dalam negeri yang beroperasi.
"Waktu itu kan sudah diumumkan (ekspor bauksit disetop). Ada empat smelter yang sudah jadi, nah itu kalau dipenuhi bahan bakunya bisa menyerap 90%, saya rasa itu bisa jadi salah satu solusi," kata Arifin saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (24/5/2023).
Di sisi lain, pemerintah telah memberikan relaksasi berupa izin ekspor mineral mentah dan olahan setelah 10 Juni 2023 hingga Mei 2024 kepada sejumlah perusahaan. Relaksasi diberikan kepada 5 badan usaha yang progres pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) nya di atas 50%.
Lima badan usaha tersebut diantaranya yakni PT Freeport Indonesia dengan kemajuan fisik 54,52%, PT Amman Mineral Industri dengan kemajuan fisik 51,63%, PT Sebuku Iron Lateritic Ores dengan kemajuan fisik 89,79%, PT Kapuas Prima Citra dengan kemajuan fisik 100%, dan terakhir PT Kobar Lamandau Mineral dengan kemajuan 89,65%.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Alasan Bauksit Cs Tetap Dilarang Ekspor
