Green Economic Forum 2023

PLN Ungkap Soal Produksi Listrik Terhijau Sepanjang Sejarah

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
22 May 2023 11:50
Executive Vice President of Energy Transition and Sustainability PT PLN (Persero) Kamia Handayani dalam Green Economic Forum 2023 di Kempinski Hotel, Jakarta pada (22/5/2023) mengusung tema
Foto: Executive Vice President of Energy Transition and Sustainability PT PLN (Persero) Kamia Handayani dalam Green Economic Forum 2023 di Kempinski Hotel, Jakarta pada (22/5/2023) mengusung tema

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) tengah melakukan transisi energi dalam memproduksi pasokan listriknya. Executive Vice President of Energy Transition and Sustainability PLN Kamia Handayani mengatakan produksi listrik ini fokus pada low carbon power generation, dengan bauran energi baru terbarukan (EBT).

Upaya ini telah tercantum dalam RUPTL 2021-2030 yang disebut sebagai rencana 'terhijau' sepanjang sejarah.

"Kami klaim memang terhijau sepanjang sejarah, di sana kami mengurangi 13,3 giga watt PLTU batu bara, dan diganti menjadi energi baru terbarukan. Jadi 51% dari kapasitas yang akan dibangun dalam RUPTL tersebut adalah EBT," kata Kamia dalam Green Economic Forum 2023, Senin (22/5/2023).

Dia menambahkan, sisanya masih menggunakan batu bara, terutama dengan PLTU yang masih dalam masa kontrak.

"Kami juga komitmen untuk tidak membangun PLTU batu bara baru," tegasnya.

Sejauh ini, telah dilakukan pengurangan 1,1 juta ton emisi yang dikurangi dalam upaya. Jika target pengurangan batu bara tercapai, maka bisa mengurangi lebih banyak emisi. Saat ini, bauran EBT pada pembangkit listrik di tanah air mencapai 13%, dengan komposisi terbanyak hydro dan geothermal.

Sebagai informasi, pembangkit EBT telah bertambah hingga 624 MW. PLN telah mengimplementasikan co-firing di 26 lokasi dengan realisasi energi co-firing sebesar 215,7 GWh.

Perusahaan juga tengah mengembangkan program Solar PV atau PLTS di waduk Cirata dengan kapasitas 1445 MWac serta PLTS di Bali Barat dan Timur masing-masing memiliki kapasitas 25 MWp, program konversi PLTD ke pembangkit EBT dengan menggunakan teknologi PLTS, program pembangkit VRE, dan program PV Rooftop.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuaca Ekstrem Bikin Bisnis PLN Terganggu, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular