
Jelas! Di Depan DPR, Sri Mulyani Bongkar Kehebohan Rp 349 T

Sri Mulyani menjelaskan, terdapat nilai transaksi janggal sebesar Rp 3,3 triliun oleh 348 pegawai Kemenkeu. Tindak lanjut oleh Sri Mulyani berdasarkan dari 129 laporan PPATK.
"Sebesar Rp 3,3 triliun merupakan akumulasi transaksi debit kredit," jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Selasa (11/4/2023).
Transaksi debit kredit yang dimaksud yakni transaksi biasa pegawai antara lain penghasilan resmi, transaksi dengan keluarga dan jual beli harta untuk kurun waktu 15 tahun (2009 sampai 2023).
Juga termasuk transaksi yang tidak biasa atau mencurigakan yang sebagian sudah ditindaklanjuti dan sebagian lainnya masih dalam proses penyelesaian.
Termasuk di dalamnya surat berkaitan dengan clearance pegawai yang digunakan dalam rangka mutasi promosi (fit and proper test).
Dari 348 pegawai yang terlibat, Sri Mulyani mengungkapkan telah menjatuhkan hukuman disiplin terhadap 164 pegawai.
"37 pegawai diberhentikan, 20 pegawai dibebaskan dari jabatan, 64 pegawai diturunkan pangkatnya, dan 43 pegawai mendapatkan teguran sampai dengan penundaan kenaikan pangkat," jelas Sri Mulyani.
Kemudian sebanyak 184 pegawai terdiri dari 13 pegawai telah divonis pengadilan, 41 pegawai telah dilakukan proses audit investigasi/klarifikasi. Kemudian sebanyak 12 pegawai terlibat dalam terkait clearance untuk promosi atau mutasi jabatan.
Ada pula 13 pegawai yang terlibat telah pensiun atau mengundurkan diri, serta terdapat 79 pegawai yang belum ditemukan indikasi pelanggaran, namun digunakan sebagai data profil pegawai, dan 26 pegawai terhitung double (data ganda) oleh PPATK.
(cap/cap)