Tembus Gurun Arab, Segini Tarif KA Super Cepat Jeddah-Mekkah

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi semakin memudahkan para peziarah Muslim untuk datang dan beribadah ke ke kota suci Mekkah. Dahulu mereka harus berjalan kaki, tetapi kini mereka bisa datang melalui kereta berkecepatan tinggi.

Melansir CNN International, kereta dengan kecepatan tinggi di Arab Saudi beroperasi sekitar 50 kali sehari. Melesat melintasi padang pasir, kereta ini membawa peziarah dan penumpang lainnya dengan kecepatan hingga 300 kilometer per jam (186 mph).

Kecepatan ini lebih cepat dari kemampuan kereta kebanggaan Indonesia bekerja sama dengan China, Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Kereta api ini, di antara 10 kereta api tercepat di dunia, hanyalah awal dari jaringan kereta api yang diperkirakan akan berkembang tepat di seluruh kerajaan Timur Tengah. Sebagaimana diketahui, Saudi menginvestasikan miliaran dalam infrastruktur untuk meningkatkan pariwisata dan mendiversifikasi pendapatan di luar minyak.

Dari Jeddah, kota terbesar kedua di negara itu, para peziarah agama dan wisatawan kini dapat berpindah dari terminal kedatangan Bandara Internasional King Abdulaziz ke stasiun kereta listrik.

Meskipun hanya Muslim yang dapat mengunjungi Mekkah, semua pelancong dapat menikmati kereta api berkecepatan tinggi Haramain yang baru ini di jalur sepanjang 450 kilometer (280 mil) yang membentang di sepanjang garis pantai Laut Merah Saudi.

Haramain berarti "dua tempat suci" dalam bahasa Arab, dinamai dari kota suci Mekkah dan Madinah yang berada di ujung garis yang berlawanan. Dibuka pada tahun 2018, jalur ini juga menghubungkan bandara Jeddah, Jeddah Al-Sulimaniyah atau dekat pusat kota dan Kota Ekonomi Raja Abdullah (KAEC)

Perjalanan dari Jeddah ke King Abdullah Economic City sendiri hanya membutuhkan waktu 32 menit atau jarak 111 kilometer (69 mil).

Foto: AFP via Getty Images/GIUSEPPE CACACE People walk on the platform of the Haramain High Speed Rail Network, Saudi Arabia's two Muslim holy cities of Mecca and Medina, at the airport station in the Red Sea city of Jeddah on December 12, 2019. - The high-speed railway, inaugurated by King Salman in September 2018, runs 450 kilometres (280 miles) via the Red Sea port of Jeddah, shuttling passengers at speeds of up to 300 kilometres per hour. Officials had described it as the biggest transport project in the region. Saudi is boosting its infrastructure spending and expanding its railways as it seeks to diversify its oil-dependent economy. (Photo by GIUSEPPE CACACE / AFP) (Photo by GIUSEPPE CACACE/AFP via Getty Images)

Lalu berapa harga tiketnya dan seperti apa fasilitasnya?

Tiket ekonomi antara Jeddah Al-Suleimanyah dan KAEC dibanderol seharga 57,50 riyal Saudi, (sekitar Rp230 ribu), sedangkan kursi kelas bisnis adalah 97,75 riyal (sekitar Rp391 ribu). Harga ini tercantum pada hari kerja biasa di awal tahun 2023.

Pembelian tiket bisa melalui aplikasi HHR Train berwarna emas dan putih tersedia dalam bahasa Inggris dan Arab. Aplikasi ini bahkan telah menerima Apple Pay dan opsi dompet digital lainnya.

Sementara memilih kursi tertentu sangatlah mudah. Aplikasi ini menunjukkan tata letak gerbong kereta sehingga penumpang dapat memilih tempat duduk dekat jendela atau lorong. Saat memesan untuk grup atau keluarga, aplikasi akan secara otomatis memilih kursi yang bersebelahan jika tersedia.

Untuk fasilitas, penumpang kelas bisnis berhak mendapatkan layanan makan lengkap. Ini terdiri dari hummus, beberapa roti pita, muffin chocolate chip, cangkir buah, croissant, dan pilihan antara jus apel dan air. Disajikan oleh petugas berseragam dari gerobak minuman bergaya pesawat.

Foto: AFP via Getty Images/GIUSEPPE CACACE Men walk through a carriage of a Haramain High Speed train, part of a network linking Saudi Arabia's two Muslim holy cities of Mecca and Medina, while at the airport station in the Red Sea city of Jeddah on December 12, 2019. - The high-speed railway, inaugurated by King Salman in September 2018, runs 450 kilometres (280 miles) via the Red Sea port of Jeddah, shuttling passengers at speeds of up to 300 kilometres per hour. Officials had described it as the biggest transport project in the region. Saudi is boosting its infrastructure spending and expanding its railways as it seeks to diversify its oil-dependent economy. (Photo by GIUSEPPE CACACE / AFP) (Photo by GIUSEPPE CACACE/AFP via Getty Images)

Ada juga TV sandaran kursi kecil dengan pilihan tontonan terbatas, seperti Paw Patrol, balapan Formula E, atau khotbah Islam.

Di kelas ekonomi, kursi dalam konfigurasi dua-dua. Separuh kursi menghadap ke depan dan separuh ke belakang, dengan meja-meja kecil tempat baris tengah bertemu untuk saling berhadapan. Sedangkan di kelas bisnis, kursi diatur dengan dua kursi di satu sisi lorong dan satu kursi di sisi lainnya.

Di kedua kelas servis, kursi memiliki sandaran tangan dan meja sandaran kursi, dan terdapat ruang untuk penyimpanan bagasi di kedua ujung gerbong. Kursi dan interior lainnya sebagian besar bernuansa cokelat, emas muda, dan putih, semuanya lebih baik untuk mengimbangi lanskap gurun di luar.