Internasional
Saudi Bikin 'Ka'Bah' Baru & Perbolehkan Patung, Tanda Kiamat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan The Mukaab ramai disorot banyak warga dunia. Bangunannya berbentuk kubus besar tersebut, disindir sebagai 'Ka'Bah Baru' Arab Saudi, yang dinilai sebagai tanda kiamat.
Pembangunan The Mukaab tentu banyak menuai kritik bagi umat muslim. Banyak dari mereka bahkan mengaitkannya dengan kekuasaan Putra Mahkota, sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) hingga membuat sejumlah pihak menilai pemerintah semakin kapitalis.
"Membangun 'Ka'bah baru' (mukaab) secara eksklusif dikhususkan untuk kapitalisme di depan mata," kata reporter intercept Murtaza Hussain.
Proyek ini juga dikaitkan dengan tanda kiamat oleh netizen. Ada yang menyebut pembangunan gedung pencakar langit merupakan salah satu tanda-tanda kiamat.
"Nabi Muhammad (SAW) mengatakan salah satu tanda kiamat adalah bahwa Anda akan melihat 'para gembala bersaing dalam membangun gedung-gedung tinggi," tulis pengguna Twitter @2015 Jmr seraya menggaitkan dengan unggahan PIF.
Selain membangun proyek Ka'bah baru, Arab Saudi kini memperbolehkan patung-patung. Kerajaan Raja Salman bin Abdulaziz itu kini bahkan memperbolehkan para seniman menggelar pameran hasil karya mereka.
![]() Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) akan membangun gedung raksasa berbentuk kubus atau The Mukaab yang dikritik sejumlah pihak sebagai Ka'bah baru. (Tangkapan layar newmurabba.com) |
Salah satunya adalah seniman keramik Awatif Al-Keneibit. Ia dilaporkan kini bisa memajang sejumlah karyanya patung dan tembikar, di Riyadh.
Mengutip Middle East Monitor (MEM) Selasa (14/3/2023), beberapa patung terlihat memakai kacamata, dan menggambarkan wanita Arab Saudi. Gaun gurun tradisional Arab Saudi juga dipakaikan.
Fenomena ini menjadi titik balik kembalinya industri seni ke Arab Saudi setelah puluhan tahun pembatasan agama. Sebagaimana diketahui, Arab Saudi sebelumnya melarang patung dan ekspresi seni lainnya yang menciptakan citra atau bentuk manusia.
Larangan sendiri hadir karena penafsiran Islam Sunni yang ketat, termasuk doktrin Wahhabi tradisional Kerajaan, yang menyerahkan kuasa penciptaan kepada Tuhan. Ada yang mengatakan pelarangan itu juga karena dewa-dewa pagan yang disembah orang Arab di era pra-Islam.
Akibatnya, patung manusia sebagian besar tidak ada di ruang publik di Jazirah Arab. Namun, Putra Mahkota Raja Salman, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) telah "mengekang" pengaruh Wahhabisme pada masyarakat dan seni Arab Saudi.
Ia membiarkan perempuan mengendarai mobil, mengizinkan konser musik dan sejumlah aturan kontroversial lain. Ini sejalan dengan visi 2030 Arab Saudi yang ingin menarik lebih banyak wisatawan demi mengganti ketergantungan pada minyak.
[Gambas:Video CNBC]
Ada Apa Raja Salman? Pangeran Arab Masuk Penjara Usai dari AS
(wur/wur)