Mantap! Pabrikan Mobil Beri Kabar Positif, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrikan otomotif di dalam negeri mengungkap sejumlah tantangan di dalam negeri. Mulai kenaikan kurs hingga krisis chip semikonduktor.
"Tantangan pasti ada. Nilai tukar dolar AS menguat jadi satu tantangan. Kekhawatiran ekonomi global membuat suku bunga naik, itu jadi tantangan gimana kita bisa beri pembiayaan terjangkau ke masyarakat," kata Head of Sales Planning PT Hyundai Motors Indonesia Constantinus Herlijoso dalam Automotive Outlook 2023 CNBC Indonesia, dikutip Selasa (28/2/2023).
Namun Herlijoso optimistis pemerintah tak akan tinggal diam dan akan menerbitkan kebijakan yang bisa membantu sektor usaha.
"Pemerintah beri beberapa alternatif salah satunya tahun BI suku bunga ga naik. Masih ada chance kita terus berkembang," kata Herlijoso.
Sementara itu Marketing and PR Director MG Motor Indonesia Arief Syarifudin menyebut kedatangan, MG ke Indonesia sudah berbarengan dengan tantangan besar. Pasalnya pabrikan masuk berbarengan dengan merebaknya pandemi Covi19.
Salah satu impak yang paling terasa adalah tersendatnya pasokan chip semikonduktor.
"Microchip itu hal yang membuat sedikit tersendat karena produksi yang memang akhirnya nggak full fill kebutuhan masyarakat. Yang terjadi di 2022 di mana shortage microchip terdampak, namun 2023 sudah diantisipasi. Inden sudah diantisipasi untuk bisa segera disediakan yang baik untuk konsumen," ujar Arief.
"Jadi positifnya di 2023 hal-hal tersebut sudah diantisipasi kami sebagai pelaku industri otomotif, di mana kita bisa menghasilkan produk yang diterima untuk daily life konsumen," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
Chip Semikonduktor Langka, Industri Otomotif RI Tersendat?
(dce)