Warga RI Sabar Ya, Beli Ioniq 5 Harus Nunggu 8 Bulan Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis chip semikonduktor masih menjadi kendala pabrikan otomotif memproduksi kendaraannya, termasuk mobil listrik Hyundai Ioniq 5. Sepanjang 2022, Hyundai mendapat permintaan lebih dari 6.000 unit, namun baru 1.845 unit yang tersampaikan ke konsumen.
Artinya, Hyundai masih harus mengirim lebih dari 4.100 unit Ioniq 5 kepada konsumennya. Pabrikan asal Korea Selatan ini pun membongkar alasan di balik memanjangnya inden terhadap konsumen.
"Salah satu penyebab (inden panjang) karena masalah suplai chip semikonduktor," jelas Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia (COO HMID) Makmur dikutip Kamis (12/1/2023).
Akibat masalah chip semikonduktor, inden Ioniq 5 sempat sampai 15 bulan pada 2022 lalu. Namun perlahan bisa lebih cepat karena pabrikan di RI mendapat jaminan langsung dari prinsipal di Korea Selatan untuk mendapat lebih banyak pasokan chip semikonduktor di tahun ini.
"Karena kami juga sudah dibantu oleh prinsipal untuk pengadaan komponen tambahannya," imbuhnya.
Alhasil saat ini Hyundai bisa memberikan waktu lebih cepat dalam pengiriman unit Ioniq 5 kepada konsumen. Diharapkan dalam waktu kurang dari satu tahun, mobil sudah bisa terkirim.
"Bila tahun lalu indennya lebih dari 12 bulan, tahun ini kami percepat jadi 8 bulan," ujarnya.
Kapasitas produksi pun bakal lebih besar dan dimaksimalkan untuk tahun ini mengantisipasi permintaan yang besar. Apalagi, tingginya antusiasme terhadap mobil listrik di tahun lalu ternyata di luar ekspektasi Hyundai.
"Jadi berapa pun yang kami minta akan dapat dipasok oleh pabrik Cikarang," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Chip Semikonduktor Langka, Industri Otomotif RI Tersendat?
(dce)