
Ini Alasan AS Lebih Tertarik Udang Ekuador Ketimbang RI

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga udang di Indonesia saat ini tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan ini pun berimbas pada pasar udang Indonesia di Dunia yang lambat laun mulai menurun.
Sekjen Forum Udang Indonesia, Coco Kokarkin mengatakan mahalnya harga ikan di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, yakni jumlah produksi udang di Indonesia masih kalah dengan negara lain seperti Ekuador, India, dan Vietnam. Disisi lain biaya atau ongkos produksi udang di Indonesia lebih tinggi, khususnya untuk harga pakan.
Alhasil, pasar udang di berbagai negara tertutup, khususnya di Ekuador. Ia mengatakan, setidaknya sebanyak 66% pasar ekspor udang ke Amerika telah beralih ke Ekuador.
"Kalau mau rem sedikit (biaya produksi), udang kita bisa semurah mereka (Ekuador dan India)," ujar Coco dalam Food Agri Outlook, Selasa (21/2/2023).
Selain harga pakan, tingginya biaya produksi juga disebabkan oleh biaya transportasi dan bahan bakar yang mahal.
Menurutnya, pelaku industri udang di Indonesia masih mengalami boros energi, seperti banyak kehabisan ongkos untuk biaya bensin.
Lebih lanjut, tantangan lainnya yakni soal pendekatan terhadap pabrik induk buatan Pemerintah dan Swasta yang lebih berfokus pada fast growth ketimbang berfokus pada ketahanan penyakit udang.
Penyakit udang yang dimaksud adalah penyakit yang dialami oleh udang sehingga mereka memiliki kualitas yang masih jauh dari harapan.
Menurutnya, pabrik induk ini seharusnya bisa mencontoh seperti Ekuador yang lebih mementingkan ketahanan penyakit terhadap udang ketimbang fast growth.
"Harus yang tahan penyakit ketimbang fast growth," tegasnya.
Lalu tantangan yang terakhir menurut Coco adalah irigasi yang belum berpihak pada tambak udang tradisional.
"Padahal potensinya (tambak tradisional) lebih luas dari Ekuador," pungkasnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor Udang Indonesia Terhalang Ekuador, Kok Bisa?