Lapor Pak Jokowi! Kantong Warga RI Kering, Butuh 'Vitamin'
- Konsumsi masyarakat Indonesia terus melandai
- Sinyal perlambatan konsumsi terlihat dari volume belanja dan proporsi belanja dari pendapatan
- Belanja masyarakat untuk peralatan rumah tangga terus turun
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia melambat cukup tajam pada kuartal IV-2022. Laju konsumsi masyarakat kelas bawah diperkirakan belum pulih hingga awal tahun ini.
Konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,48% (year on year/yoy) pada kuartal IV-2022. Pertumbuhan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan pada kuartal III-2022 yakni 5,39% (yoy).
Melambatnya konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2022 ini tidak biasa. Pasalnya, konsumsi pada kuartal tersebut biasanya melonjak karena ada perayaan Hari Natal dan tahun baru.
Mulai melambatnya pertumbuhan konsumsi menjadi sinyal bahaya bagi tanda-tanda melandainya ekonomi. Sinyal perlambatan mulai terlihat pada beberapa hal, di antaranya:
1. Pengeluaran masyarakat tertekan harga BBM
Pertumbuhan konsumsi paling tajam pada kuartal IV-2022 terjadi pada pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya. Kelompok pengeluaran tersebut hanya tumbuh 2,04% (yoy).
Melemahnya pertumbuhan rendah lain adalah transportasi dan komunikasi. Kelompok tersebut hanya tumbuh 8,05% (yoy) sementara pada kuartal III-2022 pada tumbuh 12,87%.
Kenaikan harga BBM subsidi pada September 2022 dan lonjakan inflasi membuat banyak masyarakat menahan belanja bahkan pada akhir tahun.
Sebagai catatan, inflasi Indonesia melonjak September 2022 dan menyentuh 1,17% (month to month) dan 5,95% (year on year/yoy). Level tersebut adalah yang tertinggi sejak Desember 2014 atau tujuh tahun lebih.
2. Volume belanja terus turun
Data Mandiri Spending Index menunjukkan nilai belanja pada akhir Januari 2023 ada di kisaran 131,7 atau lebih rendah dibandingkan akhir Desember 2022 yang tercatat 147,8.
Frekuensi belanja orang ada di angka 157,9 pada akhir Januari 2023, dari 176,7 pada akhir Desember 2022.
(mae)