Awas Bahaya! Tanda-tanda Ekonomi RI Lesu Mulai Muncul

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
17 February 2023 13:45
aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2023 diramal sebagai tahun yang berat untuk ekonomi global. Tanda-tanda ekonomi melambat pun mulai terlihat, dan sangat terasa dampaknya ke Indonesia.

Ekonom Senior sekaligus Menteri Keuangan (periode 2013-2014) Muhammad Chatib Basri menjelaskan, ketika ekonomi global melambat, maka permintaan terhadap input untuk melakukan aktivitas ekonomi juga menurun.

Saat aktivitas ekonomi melambat, maka suatu negara tidak membutuhkan terlalu banyak komoditas energi. Sementara, Indonesia merupakan salah satu produsen komoditas energi terbesar.

"Maka kita akan melihat fenomena di mana harga komoditas energi tidak akan setinggi di 2022, ini punya implikasi besar ke Indonesia," jelas Chatib dalam acara Bank Syariah Indonesia Global Islamic Finance Summit 2023, dikutip Jumat (17/2/2023).

"Ini tercermin pada angka yang diumumkan BPS kemarin (mengenai neraca perdagangan pada 15 Februari 2023)," kata Chatib lagi.

Merujuk data BPS, nilai ekspor RI pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar, turun dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 27,9 miliar.

Sejak September, nilai ekspor terus turun hingga 31 Januari 2022. Secara rinci, ekspor Indonesia pada Oktober 2022 mencapai US$ 24,7 miliar dan turun menjadi US$ 24,1 miliar pada November 2022.

Penurunan nilai ekspor terus turun setiap bulannya. Pada Desember 2022, nilai ekspor turun lagi menjadi US$ 23,8 miliar dan pada Januari 2022 ekspor Indonesia kembali turun menjadi US$ 22,3 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan: Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Januari 2023. (Tangkapan Layar Youtube BPS)Foto: Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan: Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Januari 2023. (Tangkapan Layar Youtube BPS)

Kendati demikian, kata Chatib Indonesia termasuk negara yang beruntung, karena kontribusi ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya 25%.

Sehingga jika perekonomian global makin memburuk, dampaknya terhadap ekonomi Indonesia tidak akan signifikan. "Jadi kalau terjadi negative spillover dari global, maka ekspor kita paling parah turun 25%," tuturnya.

Bandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, yang memiliki kontribusi ekspor ke PDB-nya 180%. Sehingga saat pertumbuhan ekonomi, Indonesia masih lebih unggul dibandingkan Korea Singa itu.

Namun tetap saja, ketahanan ekonomi Indonesia, kata Chatib masih terbilang rapuh. "Ketiak ekonomi global pulih, pemulihan ekonomi Indonesia berlangsung lebih panjang dengan negara lain," tuturnya.

"Ini yang menjelaskan pada 2022 kita tumbuh baik 5,3% tapi kita tumbuh di bawah Filipina, Vietnam yang lebih terintegrasi dengan ekonomi global," kata Chatib lagi.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 5,31%, Singapura hanya 3,8%. Namun ekonomi Vietnam mampu melesat hingga 8,02% pada 2022. Begitu juga dengan Filipina yang tumbuh 7,6%.

Dengan demikian, kata Chatib ketika ekspor sudah mulai menurun. Pilihan untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi saat ini pilihannya hanya investasi dan konsumsi.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan: Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Januari 2023. (Tangkapan Layar Youtube BPS)Foto: Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan: Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Januari 2023. (Tangkapan Layar Youtube BPS)

Sementara belanja pemerintah yang berasal dari fiskal hanya sedikit mendorong pertumbuhan ekonomi tanah air. Mengingat saat ini, defisit APBN mulai diarahkan untuk kembali di bawah 3% dari PDB.

Belanja pemerintah, kata Chatib sebaiknya difokuskan untuk menjaga daya beli kepada masyarakat menengah bawah.

"Kalau engine ekspor kena, maka pilihannya investasi dan konsumsi. Kemungkinannya hanya itu sekarang," jelas Chatib.

"Saya selalu katakan, pentingnya mengenai BLT, support UMKM. Karena idenya itu adalah daya beli. Ini yang akan membuat growth-nya resilient," kata Chatib lagi.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Teriak Ekspor Turun, Sri Mulyani Buat Jurus Ini

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular