Macro Insight

Lapor Pak Jokowi! Kantong Warga RI Kering, Butuh 'Vitamin'

Tim Riset, CNBC Indonesia
20 February 2023 14:00
Penjualan daging ayam di pasar Mawar,
Foto: Penjualan daging ayam di pasar Mawar, Kota Bogor, Senin (5/9/22). (CNBC Indonesia/ Ferry Sandi)

Mandiri Spending Index juga menunjukkan nilai belanja dan volume belanja terus turun.  Pada Januari, volume belanja bahkan terkontraksi 5,1%.

Mandiri Spending Index juga menunjukkan penjualan di department stores, supermarkets, dan restoran mulai melandai setelah akhir tahun meskipun retail masih stabil.

Data yang sama memperlihatkan konsumsi masyarakat untuk peralatan rumah tangga, fashion, serta ritel terus turun.

Penjualan daging ayam di pasar Mawar, Kota Bogor, Senin (5/9/22). (CNBC Indonesia/ Ferry Sandi)Foto: Penjualan daging ayam di pasar Mawar, Kota Bogor, Senin (5/9/22). (CNBC Indonesia/ Ferry Sandi)
Penjualan daging ayam di pasar Mawar, Kota Bogor, Senin (5/9/22). (CNBC Indonesia/ Ferry Sandi)

 

"Pertumbuhan belanja (tahunan) masih melambat pada awal tahun ini. Secara nilai memang naik tetapi secara volume turun. Harga yang lebih mahal membuat nilai belanja naik tetapi tidak di volume," tulis Bank Mandiri dalam laporannya Brief on Latest Consumer Spending edisi Januari.

Survei penjualan eceran Bank Indonesia menunjukkan penjualan suku cadang dan aksesori anjok 7,4 (yoy).

Penjualan perlengkapan rumah tangga lainnya serta perlatan informasi dan komunikasi bahkan sudah terkontraksi selama 11 bulan beruntun (yoy).

3. Semakin sedikit pendapatan yang disisihkan untuk belanja

Survei Bank Indonesia mengenai Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) menunjukkan semua kelompok pendapatan memilih untuk mengerem belanja.

Rata-rata proporsi belanja masyarakat pada Januari 2023 turun menjadi 73,6% dari 75,6% pada Desember 2022.

Masyarakat mengeluarkan lebih pendapatan mereka untuk membayar cicilan. Proporsi penghasilan yang disisihkan untuk membayar cicilan naik menjadi 9,7% pada Januari 2023, dari 9,2% pada Desember 2022.

Pada kelompok berpendapatan Rp 1-2 juta memilih menyisihkan 75% untuk konsumsi, 7,9% untuk membayar cicilan pinjaman, dan 17,2% untuk tabungan pada Januari 2023.

Jumlah konsumsi turun jauh dibandingkan pada Desember 2022 di mana porsi konsumsi sebesar 75,5%, pembayaran cicial  8,8% dan tabungan 15,7%.


Konsumsi untuk masyarakat berpendapatan Rp 2,1-3 juta juga terus menurun. Proporsi belanja mereka turun ke 74,9% pada Januari 2023 dari 75,2% pada Desember.

Masyarakat berpenghasilan Rp 3.1-4 juta menurunkan proporsi belanja mereka menjadi 71,7% pada Januari 2023 dari 73,9% pada Desember 2022.

Masyarakat berpendapatan Rp 4,1-5 juta juga menurunkan proporsi belanja mereka. Dari seluruh penghasilan, 69,4% disisikan untuk belanja pada Januari 2023. Jumlah tersebut turun jauh dibandingkan Desember (72,1%).

Masyarakat kelas menengah juga terus menurunkan proporsi belanja sementara pembayaran cicilan naik.  Pada Januari 2023, proporsi belanja menjadi 65,4% dari sebelumnya 68,4% pada Desember 2022.

Proporsi pembayaran cicilan naik menjadi 16% pada Januari 2023 dari 13,7% pada Desember 2022.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular