
Skandal Buat Nguap Harta Orang Terkaya Asia, Seret Malaysia

Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal mengobrak-abrik harta orang terkaya Asia, Gautam Adani. Kamis (2/2/2023), kerugian di seluruh bisnis utamanya mencapai US$ 107 miliar atau setara Rp 1.605 triliun (kurs Rp 15.000).
Ini menyusul publikasi laporan dari Hindenburg Research, lembaga asal New York AS. Semua lini bisnis, dari Adani Enterprises, Adani Green Energy, Adani Ports, Adani Transmission, Adani Total Gas, Adani Power, hingga Adani Wilmar melorot tajam.
Hindenburg sendiri menegaskan sudah dua tahun melakukan penyelidikan. Konglomerat itu disebut terlibat dalam "manipulasi saham yang secara kurang ajar dan skema penipuan akuntansi selama beberapa dekade".
Apa Saja?
Setidaknya ada tiga kasus yang menjerat pria itu. CNBC Indonesia mencoba mengulasnya.
Pertama, terkait pencucian uang, penggelapan pajak dan korupsi miliaran dolar. Menurut Hindenburg, Adani Group, telah menjadi fokus dari empat investigasi penipuan besar pemerintah dengan total sekitar US$ 17 miliar atau setara Rp 252 triliun.
"Anggota keluarga Adani diduga bekerja sama untuk membuat entitas cangkang lepas pantai di yurisdiksi suaka pajak seperti Mauritius, Uni Emirat Arab (UEA), dan Kepulauan Karibia, menghasilkan dokumentasi impor/ekspor palsu dalam upaya nyata untuk menghasilkan omset palsu atau tidak sah dan untuk menyedot uang dari perusahaan yang terdaftar," tulis dokumen itu.
Kedua terkait penipuan berlian. Adik laki-laki Gautam Adani, Rajesh Adani, dituduh oleh Direktorat Intelijen Pendapatan (DRI) memainkan peran sentral dalam skema impor/ekspor perdagangan berlian sekitar tahun 2004-2005.
Skema yang diduga melibatkan penggunaan entitas cangkang lepas pantai untuk menghasilkan pergantian buatan. Rajesh pun, tulis laporan itu, bahkan ditangkap setidaknya dua kali atas tuduhan pemalsuan dan penipuan pajak yang terpisah.
"Namun, ia kemudian dipromosikan menjadi Managing Director Adani Group," tulis Hindenburg.
Adik ipar Gautam Adani, Samir Vora, juga dituduh oleh DRI sebagai biang keladi penipuan perdagangan berlian yang sama dan berulang kali membuat pernyataan palsu kepada regulator. Tapi, ia pun dipromosikan menjadi Direktur Eksekutif Adani Australia.
Ketiga, kasus 1 MDB Malaysia. Keterkaitan Adani dengan skandal mega korupsi tetangga RI itu, terhubung dari sebuah perusahaan bernama New Leaina Investments. Perusahaan yang berbasis di Siprus itu diketahui memiliki lebih dari US$ 240 juta (Rp 3,5 triliun) saham di salah satu anak perusahaan Adani Group, Adani Energy.
New Leaina disebut dioperasikan oleh perusahaan jasa penggabungan Amicorp. Ini yang telah bekerja secara ekstensif untuk membantu Adani dalam mengembangkan jaringan entitas luar negerinya.
"Amicorp membentuk setidaknya 7 entitas promotor Adani, setidaknya 17 cangkang lepas pantai dan entitas yang terkait dengan Vinod Adani, dan setidaknya 3 pemegang saham Adani lepas pantai yang berbasis di Mauritius," papar temuan Hindenburg.
Amicorp memainkan peran kunci dalam skandal penipuan internasional 1MDB yang mengakibatkan US$ 4,5 miliar (Rp 66 triliun) disedot dari pembayar pajak Malaysia. Menurut buku Billion Dollar Whale yang melaporkan skandal tersebut,
Amicorp mendirikan 'dana investasi' untuk pelaku utama yang hanya merupakan cara untuk mencuci uang klien melalui apa yang tampak seperti reksa dana.
Tanggapan Adani
Adani kendiri membantah tuduhan itu. Ia menyebutnya "kebohongan" dari Madoffs of Manhattan".
Bankan dirinya memberi pembelaan 413 halaman. Dengan membawa negaranya, menyebut yang dilakukan "patriotisme".
"Sangat memprihatinkan bahwa pernyataan entitas yang berada ribuan mil jauhnya, tanpa kredibilitas atau etika telah menyebabkan dampak buruk yang serius dan belum pernah terjadi sebelumnya pada investor kami," kata tanggapan Adani.
"Hindenburg tidak menerbitkan laporan ini untuk alasan altruistik apa pun, tetapi murni karena motif egois dan pelanggaran mencolok terhadap undang-undang sekuritas dan valuta asing yang berlaku," katanya.
Sebenarnya tanggapan Adani, Sudan diperhitungan Hindenburg. Di mana, laporan menyebut "Adani dapat diduga mencoba mengalihkan fokus dari isu-isu substantif dan malah memicu narasi nasionalis, mengklaim laporan kami sama dengan 'serangan yang diperhitungkan terhadap India'".
Terlempar dari 4 Besar Orang Terkaya
Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, Adani sudah terlempar dari posisi orang ke-4 terkaya dunia. Ia kini berada di posisi ke-11.
Ia hanya berada satu tingkat di atas saingannya dan Chairman Reliance Industries Mukesh Ambani. Kekayaan bersih Ambani diperkirakan mencapai US$ 82,2 miliar.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Skandal Orang Terkaya Asia, Harta Nguap-Minta Tolong Negara