Internasional

Rusia Tak Diberi Ampun, Uni Eropa Mau Jatuhkan 'Bom' Baru

luc, CNBC Indonesia
02 February 2023 22:00
Ukrainian President Volodymyr Zelensky and President of the European Commission Ursula von der Leyen shake hands after a joint press conference after talks in Kyiv on February 2, 2023. - The European Commission chief announced she had arrived in Kyiv with a team of commissioners and the bloc's most senior diplomat, a day before a Ukraine-European Union summit in the war-torn country. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)
Foto: Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa berencana untuk menghajar Rusia dengan sanksi baru menjelang peringatan serangan Moskow ke Ukraina.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam kunjungannya ke Kyiv, Kamis (2/2/2023).

"Kami akan memperkenalkan dengan mitra G7 kami batas harga tambahan untuk produk minyak Rusia, dan pada 24 Februari, tepat satu tahun sejak invasi dimulai, kami bertujuan untuk menerapkan paket sanksi ke-10," katanya, dilansir AFP.

Menurutnya, sanksi yang ada sudah "mengikis" ekonomi Rusia. Dia juga memperkirakan bahwa pembatasan harga minyak Rusia telah merugikan Moskow sekitar 160 juta euro setiap hari.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Uni Eropa untuk segera menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia.

"Kami melihat hari ini bahwa laju sanksi di Eropa sedikit melambat," kata Zelensky.

"Negara teroris malah meningkatkan kecepatan adaptasi terhadap sanksi. Itu harus diselesaikan. Kami percaya bahwa kami bisa melakukannya bersama."

Dia juga memperingatkan bahwa Moskow sedang menyusun kembali pasukan untuk melakukan "balas dendam" di Eropa dan Ukraina.

"Sekarang Rusia sedang memusatkan kekuatannya. Kita semua tahu itu. Rusia bersiap untuk mencoba membalas dendam, tidak hanya terhadap Ukraina, tetapi terhadap Eropa bebas dan dunia bebas," kata Zelensky.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Barat tak 'sekadar' ingin membantu Ukraina, tetapi juga menghancurkan Moskow.

Lavrov juga mengecam ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen yang mengunjungi Kyiv pada hari yang sama.

"Ursula von der Leyen... mengatakan bahwa hasil dari perang seharusnya adalah kekalahan Rusia, jenis kekalahan yang selama beberapa dekade, selama beberapa dekade, Rusia tidak dapat memulihkan ekonominya," kata Lavrov.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Bakal Jatuhkan 'Bom' Baru ke Rusia, Jadi yang Terbesar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular