Sri Mulyani Was-was Penerima LPDP Makin Pinter, Loh Kok?

News - Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
02 February 2023 14:20
Menteri Keuangan Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang semakin pintar tapi enggan balik ke Indonesia.

Di depan penerima Beasiswa LPDP, ia mengingatkan agar mahasiswa Indonesia yang diberangkatkan ke luar negeri yang bersumber dari APBN tersebut tidak lupa pada asalnya, Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Sri Mulyani dalam paparannya pada acara Kuliah Umum Menteri Keuangan "Ketahanan Ekonomi Dalam Perspektif Lokal, Nasional, dan Global di STKIP PGRI Sumenep, Kamis (2/2/2023). Di depan moderator, yakni seorang Staf Khusus Menteri Desa sekaligus penerima Beasiswa LPDP Dodik Pranata Wijaya ia mengingatkan hal tersebut.

"Dan kita dimoderatori oleh Dodik dari LPDP ini menjadi sangat penting sekali karena tadi dapat beasiswa bidik misi sarjana, masternya di Michigan State University dulu saya juga apply di situ pas Ph.D tapi saya memutuskan Universitas Illinois," katanya bercerita.

"Moga-moga makin pinter, makin humble, makin jadi Indonesia. Saya suka khawatir kalau orang makin pintar sekolah ke luar negeri terus lupa jadi Indonesia, jadi Dodik tolong jaga ya," pesannya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menemukan banyak cerita miris terkait dengan penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), terutama mereka yang dibiayai sekolah ke luar negeri.

Cucun Ahmad Syamsurijal, Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, menceritakan bahwa ada sejumlah penerima beasiswa LPDP yang bersekolah ke luar negeri, enggan pulang mengabdi di Tanah Air. Alih-alih pulang dan mengabdikan dirinya untuk kepentingan bangsa, mereka malah membandingkan gaji di Indonesia dan di luar negeri.

"Sakitkan kita, APBN biayain mereka sekolah ke sekolah ke luar negeri, ketika suruh kerja jadi orang hebat dia gak mau pulang," ungkapnya dalam Rapat Panja Banggar pada September 2022, dikutip Kamis, 2/2/2023).

Dari catatan LPDP, selama ini dari 15.000 alumni, 175 orang sudah diperingatkan dan kembali ke Indonesia. Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto mengatakan ada 138 orang yang belum kembali dan masih dalam monitor LPDP.

"Jadi ada di antara mereka yang misalnya, belum lulus, kalau Phd 4 tahun belum lulus kita setop biayanya. Tapi akhirnya biaya sendiri sambil kerja sampai lulus 5 tahun atau 6 tahun, tetapi selalu kami monitor. Istilahnya penerima beasiswa di luar pembiayaan LPDP," katanya.

"Ada pula yang mungkin menikah dengan orang asing. Kalau seperti itu mereka harus mengembalikan semua biaya yang dikeluarkan oleh negara dan itu juga dibayar oleh mereka," sambung Andin.

Jika tidak mengembalikan, pada waktu tertentu, LPDP akan menyerahkan nama-namanya kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang bertugas sebagai otoritas pengelolaan piutang negara.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

LPDP Monitor 138 Penerima Beasiswa, Ada Apa Nih?


(haa/haa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading