Internasional
'Tsunami' PHK di mana-mana, Bank & Startup ke Raksasa Lainnya

Jakarta, CNBC Indonesia - 'Tsunami' pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai perusahaan, mulai dari lembaga keuangan raksasa global hingga rintisan (startup) masih terus terjadi. Setidaknya tercatat ada enam bank besar yang mengalami fenomena tersebut.
PHK sendiri, menurut Forbes, terjadi akibat perusahaan, telah menghabiskan banyak uang untuk pekerjanya dan mempekerjakan secara agresif beberapa tahun belakangan. Kondisi ini dilaporkan banyak terjadi di lembaga keuangan hingga di sektor teknologi.
Berikut daftar perusahaan yang mengalami fenomena tersebut, sebagaimana dihimpun oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Selasa (31/1/2023).
Goldman Sachs
Goldman Sachs berencana untuk memangkas 3.200 pekerjaan. Seorang sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan 3.200 adalah angka maksimal. Ini kurang dari angka 4.000 yang dilaporkan sebelumnya, sebagaimana dimuat AFP.
PHK yang direncanakan datang karena Goldman Sachs dan bank investasi lainnya telah melihat penurunan besar dalam biaya terkait dengan penawaran umum perdana (IPO). Hal itu menggambarkan prospek mendung untuk merger dan akuisisi pada 2023 karena ketidakpastian ekonomi.
Goldman Sachs biasanya memang memangkas sekitar 1% hingga 5% jumlah karyawan setiap tahun. Staf yang berkinerja buruk menjadi target.
Morgan Stanley
Pada awal Desember 2022, Morgan Stanley juga mengungkapkan akan melakukan PHK. Mengutip Straits Times, ini akan berdampak ke sekitar 2% dari tenaga kerjanya, kira-kira 1.600 orang.
Namun PHK tersebut dianggap tak terlalu signifikan. Perusahaan tetap akan menyisakan tenaga kerja hampir 20.000 orang, lebih banyak daripada sebelum pandemi Covid-19 dimulai.
Barclays
Pada November 2022, Barclays yang berbasis di London memangkas sekitar 200 posisi di perbankan dan meja perdagangannya. Hal ini diutarakan seorang sumber merujuk "ritual industri bank yang telah kembali" dengan menargetkan pekerja yang dianggap berkinerja buruk.
Citigrup
Citigroup sendiri dilaporkan akan menghentikan masa kerja sekitar 50 pekerjanya. Hal itu juga diungkap sumber yang mengetahui keputusan PHK bank investasi yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS) tersebut.
Menurut laporan yang dimuat Bloomberg, Citigrup juga akan memangkas lusinan peran lain di perbankan di tengah aktivitas penerbitan ekuitas dan utang yang merosot. Namun belum ada angka pastinya.
Deutsche Bank
Bank terbesar di Jerman, Deutsche Bank, berencana memisahkan lusinan staf dari daftar gajinya. Langkah ini akan berdampak pada tim organasi dan penasehat bank investasi, yang mempengaruhi sebagian besar bankir junior, sebagaimana dilaporkan Forbes.
Credit Suisse
Credit Suisse mengumumkan akan memangkas sekitar 5.000 pekerjaan. Setelah asap mereda, bank mengantisipasi pengurangan jumlah profesional kerah putih dari 52.000 karyawan global menjadi sekitar 43.000, termasuk mengizinkan pengurangan tanpa mengisi kembali peran terbuka.
Bank besar berbasis di Swiss yang dilanda skandal ini juga memiliki rencana untuk memisahkan bank investasinya menjadi firma penasihat investasi dan pasar modal yang berdiri sendiri, CS First Boston, merevitalisasi merek First Boston yang terkenal.
BlackRock
BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, menjadi perusahaan keuangan terbaru yang memangkas sekitar 500 pekerjaan. Adapun, BlackRock telah melakukan perekrutan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.
Seorang juru bicara BlackRock mengatakan kepada CNN International, bahwa jumlah PHK itu kurang dari 3% dari tenaga kerja perusahaan.
Kepada MarketWatch, juru bicara perusahaan menyatakan belum melakukan PHK besar-besaran sejak 2019 dan telah meningkatkan jumlah karyawannya sekitar 22% selama tiga tahun terakhir.
Namun, tambahnya, PHK kali ini terjadi saat pihaknya menghadapi "lingkungan pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya".
IBM (International Business Machines)
Perusahaan teknologi, IBM tengah bersiap melakukan pemangkasan jumlah pegawainya. Kabarnya ini akan berpengaruh pada 3.900 pekerjaan di dalam perusahaan.
Sebelumnya Bloomberg melaporkan soal rencana PHK ini. CNBC Internasional juga telah mengonfirmasinya dan menyebutkan efisiensi akan berdampak pada 1,5% karyawan.
Microsoft
Microsoft menghentikan total 10.000 pekerja karena pembuat perangkat lunak bersiap untuk pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat.
"Saya yakin Microsoft akan keluar dari situasi ini dengan lebih kuat dan lebih kompetitif," kata CEO Satya Nadella mengumumkan dalam sebuah memo kepada karyawan yang di-posting di situs web perusahaan. "Beberapa karyawan akan mengetahui minggu ini jika mereka kehilangan pekerjaan," tulisnya.
Amazon
Awal bulan ini, Amazon CEO Andy Jassy mengatakan perusahaan berencana memberhentikan lebih dari 18.000 karyawan, terutama di divisi sumber daya manusia dan toko.
Itu terjadi setelah Amazon pada bulan November sedang mencari cara untuk memangkas staf, termasuk di perangkatnya dan organisasi perekrutan. CNBC Internasional melaporkan pada saat itu bahwa perusahaan ingin memberhentikan sekitar 10.000 karyawan.
Amazon melakukan perekrutan besar-besaran selama pandemi Covid-19. Tenaga kerja global perusahaan membengkak menjadi lebih dari 1,6 juta pada akhir 2021, naik dari 798.000 pada kuartal keempat 2019.
Alphabet/Google
Alphabet, perusahaan induk Google, bisa menghindari PHK dengan baik. Namun mereka akhir memotong 15% karyawan dari Verily, divisi ilmu kesehatannya.
Selanjutnya, Google mengumumkan PHK yang berdampak pada 12 ribu pekerja atau 6% karyawannya. Ini terjadi pada seluruh tim, termasuk mereka yang berada di tim perekrutan dan sejumlah fungsi perusahaan, serta beberapa tim teknik dan produk.
Mereka yang terdampak telah dikirimi email oleh Alphabet. Prosesnya mungkin akan lebih lama pada kantornya di sejumlah negara lain karena adanya undang-undang dan praktik ketenagakerjaan masing-masing.
Crypto.com
Crypto.com mengumumkan rencana untuk memberhentikan 20% tenaga kerjanya pada 13 Januari. Perusahaan memiliki 2.450 karyawan, menurut data PitchBook. Jika PHK itu jadi dilaksanakan, akan ada sekitar 490 karyawan diberhentikan.
Coinbase
Pada 10 Januari, Coinbase mengumumkan rencana untuk memangkas sekitar seperlima dari tenaga kerjanya karena ingin menghemat uang selama penurunan pasar kripto.
Bursa berencana untuk memotong 950 pekerjaan, menurut sebuah posting blog. Coinbase, yang memiliki sekitar 4.700 karyawan pada akhir September, telah memangkas 18% tenaga kerjanya pada bulan Juni dengan alasan perlu mengelola biaya setelah tumbuh "terlalu cepat" selama pasar bullish.
Salesforce
Salesforce memotong 10% karyawan dan mengurangi beberapa ruang kantor sebagai bagian dari rencana restrukturisasi. Perusahaan itu diketahui mempekerjakan lebih dari 79.000 pekerja per Desember.
Salesforce mengatakan akan mencatat biaya US$1 miliar hingga US$1,4 miliar terkait dengan pengurangan jumlah karyawan, dan US$450 juta hingga $650 juta terkait dengan pengurangan ruang kantor.
Meta
Induk Facebook, Meta, mengumumkan putaran PHK paling signifikan yang pernah ada di November tahun lalu. Perusahaan mengatakan berencana untuk memberhentikan 13% stafnya, yang berjumlah lebih dari 11.000 karyawan.
Meta mengalami hasi yang mengecewakan untuk kuartal keempat tahun 2022. Kejadian itu menghapus seperempat kapitalisasi pasar perusahaan dan mendorong saham ke level terendah sejak 2016.
PHK raksasa teknologi terjadi setelah jumlah karyawan bertambah sekitar 60% selama pandemi. Bisnis telah dirugikan oleh persaingan dari platform baru seperti TikTok, perlambatan dalam belanja iklan online dan tantangan dari perubahan sistem operasi iOS.
Tak lama setelah menutup pembelian Twitter senilai US$44 miliar pada akhir Oktober, pemilik barunya Elon Musk memangkas sekitar 3.700 karyawan Twitter.
Sejak itu, secara signifikan lebih banyak karyawan yang berhenti setelah Musk mengubah beberapa kebijakan seputar bekerja dari rumah, dan menulis bahwa dia mengharapkan semua karyawan berkomitmen pada lingkungan kerja "hardcore"..
Spotify
Spotify memangkas 6% karyawannya yang berjumlah 600 orang. CEO Spotify mengaku dirinya terlalu ambisius berinvestasi lebih dari pendapatan yang diterima. Hal ini menjadi salah satu pemicu meningkatnya pengeluaran perusahaan dan perlu melakukan efisiensi.
Xiaomi
Xiaomi sempat melakukan PHK terhadap pekerja di beberapa unit bisnis handphone (HP) dan layanan internetnya sebelum ditinggal 3 bosnya. Kabar yang beredar menyebut tak kurang dari 15% pekerja Xiaomi telah dirumahkan.
Namun, Xiaomi mengatakan pekerja yang terdampak PHK tak sampai 10% dari total pekerjanya. Pihaknya juga menjamin akan memberi kompensasi bagi korban PHK sesuai regulasi yang berlaku.
Philips
Philips mengatakan akan memangkas 6.000 pekerjaan di seluruh dunia, Senin (30/1/2023). Kepala Eksekutif Roy Jakobs, dikutip AFP menfatakan xebanyak 3.000 PHK baru akan dilakukan pada tahun 2023.
Pengumuman hanya tiga bulan setelah perusahaan mengaku akan memangkas 4.000 pekerja. Oktober, Jakobs mengatakan Philips perlu meningkatkan kinerja dan menyederhanakan cara kerja untuk meningkatkan "kelincahan dan produktivitas".
[Gambas:Video CNBC]
PHK Massal Makin Gila, Pabrik Tutup-Diobral di Mana-Mana!
(sef/sef)