Internasional

Biden Ogah Kirim Jet Tempur ke Ukraina, Zelensky 'Gigit Jari'

luc, CNBC Indonesia
31 January 2023 06:20
Presiden AS Joe Biden (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjalan menyusuri barisan tiang saat mereka menuju Oval Office di Gedung Putih pada 21 Desember 2022 di Washington, DC. Zelensky bertemu dengan Presiden Biden dalam perjalanan pertamanya ke luar Ukraina sejak invasi Rusia dimulai, dan kedua pemimpin diperkirakan akan membahas bantuan militer yang berkelanjutan. Zelensky dilaporkan akan berpidato di pertemuan gabungan Kongres di malam hari. (Alex Wong/Getty Images)
Foto: Presiden AS Joe Biden (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjalan menyusuri barisan tiang saat mereka menuju Oval Office di Gedung Putih pada 21 Desember 2022 di Washington, DC. (Getty Images/Alex Wong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harapan Ukraina untuk mendapatkan bantuan jet tempur F-16 dari Amerika Serikat (AS) dalam perang melawan Rusia tampaknya harus dipendam.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia tidak akan mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina untuk membantu perangnya melawan Rusia. Dia hanya 'menjanjikan' untuk mengunjungi sekutu pentingnya yang menjadi tetangga Ukraina, yakni Polandia.

"Tidak," kata Biden ketika ditanya oleh wartawan di Gedung Putih apakah dia mendukung pengiriman jet, dilansir AFP, Selasa (31/1/2023).

Adapun, jet tempur tersebut berada di urutan teratas dalam daftar keinginan senjata terbaru Ukraina untuk dipakai melawan Rusia.

Sebelumnya, negara-negara Barat telah setuju untuk mengirim tank standar NATO modern ke Ukraina, salah satu senjata paling kuat di tentara konvensional mereka.

Peningkatan dukungan tersebut memicu harapan di Kyiv bahwa ia akan segera mulai mendapatkan pesawat tempur F-16 untuk memperkuat angkatan udaranya sendiri yang telah habis.

Meskipun Biden telah menolak dan secara konsisten F-16 tidak ada di atas 'meja', kemungkinan bantuan pengiriman jet tempur itu bisa jadi belum tertutup sepenuhnya.

Pekan lalu, misalnya, Biden mengumumkan dia akan mengirim 31 tank M1 Abrams ke Ukraina, meskipun pejabat tinggi AS mengatakan sebelumnya bahwa kendaraan tugas berat itu tidak cocok untuk militer negara itu.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan mereka belum menerima permintaan apa pun dari Ukraina untuk jet tempur.

"Kami tidak memiliki permintaan seperti itu yang dirumuskan [dari Ukraina]," kata Macron pada konferensi pers bersama di Den Haag, dikutip CNN International.

Macron mengatakan bahwa meskipun tidak ada permintaan yang diterima oleh Prancis, "pada prinsipnya tidak ada yang terlarang." Dia menegaskan bahwa kegunaan dari setiap permintaan harus dipertimbangkan dengan hati-hati.

Macron mengatakan permintaan senjata seharusnya tidak meningkatkan konflik.

"Dengan kata lain, peralatan yang kami kirimkan tidak bersifat menyentuh tanah Rusia, tetapi untuk membantu upaya perlawanan dan perlindungan tanah Ukraina," jelas Macron.

Dia menambahkan bahwa kapasitas tentara Prancis untuk melindungi tanahnya sendiri dan warga negaranya tidak boleh dilemahkan oleh pengiriman senjata. Prancis tidak mengoperasikan F-16 tetapi mengoperasikan jet tempur Rafale buatan Prancis.

Perdana Menteri juga mengatakan bahwa Belanda belum menerima permintaan jet tempur F-16.

"Tidak perlu ada tabu, tapi itu masih akan menjadi langkah yang sangat penting. Jika ini terjadi, kami akan mempertimbangkannya, kami akan melihat bagaimana situasinya dengan sekutu kami," kata Rutte.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasukan Putin Makin Menggila, NATO Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular