
6 Update Perang Rusia Ukraina: Ukraina Ugal-ugalan, Putin Balas Dendam

Jakarta, CNBC Indonesia - Saling serang antara Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut hingga hari ini. Terbaru, Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan menyalurkan dendamnya dengan mengirim ratusan rudal ke wilayah Ukraina.
Ini terjadi saat Ukraina melakukan upaya pembalasan ke Rusia dengan menyerang wilayah Kursk dan wilayah Rusia lainnya.
Berikut perkembangan lain terkait perang antara dua negara tetangga tersebut, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Rabu (28/8/2024).
Dendam Putin dan Serangan Terbesar
Serangan udara terbaru Rusia terhadap Ukraina sangat dahsyat. Sebanyak 127 rudal dan 109 pesawat nirawak milik negara Presiden Vladimir Putin itu bergerak dari beberapa arah untuk menyerang 15 dari 24 wilayah Ukraina.
Serangan itu dipandang di Ukraina sebagai balas dendam Presiden Rusia Vladimir Putin atas serangan berani Kyiv ke Kursk di wilayah Rusia barat yang dimulai pada awal Agustus dan telah mengakibatkan pengambilalihan lebih dari 1.000 kilometer persegi (386 mil persegi).
Serangan itu dimulai dalam kegelapan sebelum fajar pada Senin, ketika kawanan pesawat nirawak berat bermuatan bahan peledak lepas landas dari kota Yeisk di Laut Azov di Rusia barat daya.
Kemudian rudal balistik Kinzhal (Belati) melesat dari bawah sayap jet tempur MiG 31 yang ditempatkan di kota Lipetsk, Rusia bagian barat.
Kinzhal dapat bermanuver di udara dan melaju hingga kecepatan 4 km (2,5 mil) per detik yang menakjubkan. Ini merupakan setengah dari kecepatan yang dibutuhkan roket untuk mencapai luar angkasa.
Pesawat pengebom berat Tu-95 di wilayah Volgograd meluncurkan rudal Kh-101, jenis yang pernah menghantam rumah sakit anak terbesar di Ukraina pada bulan Juli.
Meskipun kecepatannya di bawah kecepatan suara, Kh-101 sulit dicegat karena hanya dapat terbang 50 meter (164 kaki) di atas tanah dan bergerak zig-zag dalam perjalanan menuju targetnya.
Rudal balistik Iskander ditembakkan dari wilayah Voronezh barat dan Krimea yang dianeksasi.
Di sisi lain Ukraina menyebut itu jadi serangan terbesar Rusia ke Kyivsejauh ini. Komandan Angkatan Udara Mykola Oleshchuk mengatakan pasukan pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 102 dari 127 rudal dan 99 dari 109 pesawat tanpa awak. "Itu adalah serangan paling besar Rusia," katanya.
Namun, rudal dan pesawat tanpa awak lainnya mencapai 15 dari 24 wilayah Ukraina, menewaskan tujuh orang, melukai 47 orang, dan merusak bangunan, kata pejabat darurat stasiun listrik dan transmisi.
Drone Ukraina Serang Depot Minyak Rusia
Serangan Ukraina ke wilayah Rusia makin masif. Kali ini, drone Kyiv membakar beberapa tangki minyak di depot minyak Glubokinskaya di wilayah Rostov, Rusia.
Beberapa saluran Telegram Rusia melaporkan insiden ini pada Rabu (28/8/2024).
Gubernur Rostov, Vasily Golubev, mengatakan dalam sebuah unggahan Telegram bahwa empat drone yang diluncurkan Ukraina telah dihancurkan di wilayah tersebut. Namun ia tidak menyebutkan adanya serangan terhadap depot minyak.
Sementara saluran Telegram Baza, yang dekat dengan dinas keamanan Rusia, mengatakan bahwa tiga tangki terbakar setelah dua drone jatuh di wilayah depot minyak tersebut.
Namun laporan insiden itu tidak dapat diverifikasi secara independen dan tidak ada komentar langsung dari Ukraina terkait serangan tersebut.
Serangan itu terjadi saat tanki-tanki masih terbakar di depot minyak Rostov lainnya, tepatnya di distrik Proletarsk, sekitar 10 hari setelah depot tersebut diserang.
Zelensky Sebut F-16 dan Uji Coba Rudal
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan bahwa jet tempur F-16 dari barat digunakan untuk menembak jatuh rudal Rusia selama serangan besar-besaran dua hari terakhir di Ukraina. Ia pun meminta lebih banyak pelatihan bagi pilot untuk menerbangkannya.
Selain itu, Zelensky juga mengungkapkan bahwa Ukraina telah menguji rudal balistik pertama yang diproduksi di dalam negeri. Namun ia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut.
Secara terpisah selama akhir pekan, Zelensky mengumumkan pembuatan rudal-drone Palianytsia dan mengatakan bahwa rudal itu telah berhasil digunakan. Zelenskiy mengatakan pada hari Selasa bahwa Ukraina memiliki kemampuan untuk memproduksi drone berukuran 1,5-2 juta tahun ini tetapi tidak memiliki dana untuk mencapai angka tersebut.
Keuntungan Baru Ukraina di Kursk
Panglima militer Ukraina, Oleksandr Syrsky, mengatakan pasukannya telah memperoleh keuntungan baru di Kursk dan menguasai 100 kota dan desa di wilayah seluas 1.294 km persegi (hampir 500 mil persegi).
Ia mengklaim pasukan Rusia telah mengerahkan kembali sekitar 30.000 tentara karena serangan Kursk, dan bahwa Ukraina telah membawa 594 tawanan perang ke sana.
Respon AS
Setelah gelombang pertama serangan besar Rusia pada Senin, Presiden AS Joe Biden mengatakan telah "memprioritaskan kembali ekspor pertahanan udara AS sehingga dikirim ke Ukraina terlebih dahulu".
Ia juga mengatakan AS "menambah peralatan energi ke Ukraina untuk memperbaiki sistemnya dan memperkuat ketahanan jaringan energi Ukraina".
NATO Adakan Pertemuan dan Kunjungan Modi
Sekretaris jenderal NATO, Jens Stoltenberg, akan mengadakan pertemuan dewan NATO-Ukraina pada Rabu atas permintaan Ukraina, kata juru bicara aliansi tersebut pada Selasa.
"Pertemuan tersebut akan diadakan di tingkat duta besar," kata juru bicara tersebut, Farah Dakhlallah.
"Menteri pertahanan Ukraina Rustem Umerov diharapkan memberi pengarahan kepada Sekutu melalui tautan video tentang situasi medan perang dan kebutuhan kemampuan prioritas."
Di sisi lain, Perdana menteri India, Narendra Modi, yang baru saja mengunjungi Ukraina.Ia mengatakan memberi tahu Putin pada Selasa bahwa ia mendukung "penyelesaian konflik yang cepat, langgeng, dan damai".
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Menang Lagi di Ukraina, Zelensky Ngamuk Bom Minyak Rusia
