Minyak Goreng Masih Ramai Diskon, Harga CPO Diramal Segini
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak goreng terpantau berfluktuasi saat ini. Bahkan, harga minyak goreng curah dan minyak goreng dalam kemasan sederhana justru bertahan di atas harga eceran tertinggi (HET).
Sementara itu, untuk minyak goreng kemasan premium atau bermerek, terpantau tidak mengalami perubahan signifikan. Dan, masih ramai mendapat potongan harga oleh peritel.
Di sisi lain, pengusaha memprediksi harga minyak sawit belum akan mengalami pergerakan signifikan. Masih akan mengikuti kondisi global.
Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga minyak goreng kemasan sederhana hari ini, Jumat (27/1/2023 pukul 10.37 WIB), turun Rp190 jadi Rp17.650 per liter.
Harga tertinggi dilaporkan terjadi di Papua Barat, mencapai Rp26.690 per liter dan terendah di Jambi, yaitu Rp15.500 per liter.
Sedangkan, harga minyak goreng curah turun Rp70 jadi Rp14.840 per liter.
Harga tertinggi mencapai Rp18.000 per liter di Maluku Utara dan terendah Rp12.960 per liter di Sulawesi Tenggara.
Sepekan lalu, harga minyak goreng curah bertengger di Rp14.810 per liter, lalu berfluktuasi hingga ke Rp14.910 per liter pada 26 Januari 2023.
Begitu juga, harga minyak goreng kemasan sederhana, sepekan lalu di Rp17.830 per liter, lalu berfluktuasi hingga sempat ke Rp17.910 per liter pada 25 Januari 2023.
Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.
Jika mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 49/2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng Rakyat, harga minyak goreng tersebut masih di atas HET yang dipatok pemerintah.
Di mana, pasal 10 Permendag yang ditetapkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan pada 29 September 2022, diundangkan dan mulai berlaku pada 3 Oktober 2022 itu menetapkan:
(1) Pengecer wajib menjual MGR (Minyak Goreng Rakyat) dengan harga di bawah atau sama dengan HET.
(2) HET sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar:
a. Rp 14.000,00 /liter atau Rpl5.500,00/kg untuk MGR dalam bentuk curah; dan
b. Rp14.000,00/liter untuk MGR dalam bentuk kemasan.
Lalu berapa harga minyak goreng kemasan bermerek saat ini?
Mengutip platform online salah satu ritel modern, harga minyak goreng bermerek di Jakarta hari ini adalah:
- Camar kemasan pouch 1 liter diskon 26% jadi Rp16.000
- Camar kemasan pouch 2 liter diskon 27% jadi Rp31.500
- Harumas kemasan pouch 1 liter diskon 26% jadi Rp16.000
- Harumas kemasan pouch 2 liter diskon 27% jadi Rp31.500
- Sovia kemasan pouch 1 liter Rp16.700
- Fortune kemasan pouch 2 liter diskon 13% jadi Rp34.700
- Filma kemasan pouch dan botol 2 liter diskon 21% jadi Rp34.900
- Sania kemasan pouch 2 liter diskon 13% jadi Rp34.900.
Seperti diketahui, harga minyak goreng di dalam negeri sempat melambung ke atas Rp57 ribu per kemasan premium 2 liter, bahkan tembus Rp28 ribu per kg curah.
Lonjakan harga terjadi setelah pemerintah melepas harga minyak goreng ke mekanisme pasar sejak medio Maret 2022. Menyusul, kelangkaan minyak goreng yang sempat melanda Indonesia di kuartal awal tahun 2022.
Pemerintah menyebutkan, kelangkaan menyusul lonjakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) hingga berulang kali cetak rekor. Sebagai efek domino perang Rusia-Ukraina yang pecah di bulan Februari 2022. Menambah efek akibat menggeliatnya perekonomian setelah pembatasan ketat selama pandemi Covid-19.
Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat harus menutup keran ekspor CPO dan turunannya. Yang memaksa pengusaha CPO mengutamakan kebutuhan CPO di dalam negeri.
Di mana, CPO merupakan bahan baku untuk memproduksi minyak goreng.
Lalu, bagaimana prospek CPO saat ini?
Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengatakan, pada kuartal-I tahun 2023 ini, kondisi ekonomi global yang masih melemah, akan mempengaruhi pasar sawit dunia.
Namun, kata dia, GAPKI tetap optimistis.
"GAPKI masih optimis, walaupun kondisi ekonomi global melemah. Sebab minyak nabati termasuk minyak sawit sudah menjadi kebutuhan pokok, baik untuk pangan dan energi," kaat Eddy kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (27/1/2023).
Menyusul gonjang-ganjing Undang-Undang (UU) bebas deforestasi yang disetujui Komisi Uni Eropa, serta pemangkasan kuota DMO ekspor CPO, Eddy mengatakan, belum memberi pengaruh signifikan.
"Saat ini belum ada pengaruh terhadap ekspor, harga CPO Rotterdam pun masih di sekitar US$1.000-an. Harga CPO masih terpengaruh dengan kondisi ekonomi global yang kurang baik, harga diperkirakan di sekitar US$1.000-1.100," kata Eddy.
Di mana, Tradingeconomics hari ini (Jumat, 23/1/2023 pukul 11.04 WIB) menunjukkan, harga CPO cenderung menguat, bergerak di MYR3.857 per metrik ton, atau setara US$906,56 per metrik ton (kurs hari ini). Setelah sempat melandai di MYR3.753 per metrik ton pada 25 Januari 2023.
(dce/dce)