Internasional

Cerita Astronot Arab dan Bulan Ramadan di Luar Angkasa

luc, CNBC Indonesia
Kamis, 26/01/2023 11:25 WIB
Foto: Astronot dan pilot NASA, Warren "Woody" Hoburg (kiri), dan astronot dan spesialis misi Uni Emirat Arab, Sultan Al Neyadi, berpartisipasi dalam konferensi pers tentang misi SpaceX Crew-6 yang akan datang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, di NASA's Johnson Space Center di Houston, Texas, pada 25 Januari 2023. (AFP/MARK FELIX)

Jakarta, CNBC Indonesia - Astronot Uni Emirat Arab (UEA) Sultan Al-Neyadi akan menjadi orang Arab kedua yang pergi ke luar angkasa pada bulan depan.

Dia mengatakan dirinya tidak akan diharuskan berpuasa selama bulan Ramadan saat dalam misi luar angkasa yang akan datang.

Mengutip AFP dan Arab News, Kamis (26/1/2023), pria berusia 41 tahun itu akan menjadi astronot Arab pertama yang menghabiskan enam bulan di luar angkasa ketika dia meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan roket SpaceX Falcon 9.


Neyadi, Stephen Bowen, dan Warren Hoburg dari NASA, serta Andrey Fedyaev dari Rusia dijadwalkan terbang ke ISS pada 26 Februari sebagai anggota SpaceX Dragon Crew-6.

Ditanya pada konferensi pers bagaimana dia akan menjalani bulan suci Ramadan, ketika umat Islam biasanya berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, Neyadi mengatakan situasinya termasuk dalam pengecualian.

"Saya dalam... definisi seorang musafir, dan kita benar-benar bisa berbuka puasa," kata Neyadi. "Itu tidak wajib."

"Sebetulnya puasa itu tidak wajib kalau... sedang tidak enak badan," katanya.

"Jadi dalam hal itu, apa pun yang dapat membahayakan misi, atau mungkin membahayakan anggota kru, kami sebenarnya diizinkan untuk makan makanan yang cukup."

Neyadi akan menjadi warga negara kedua dari Uni Emirat Arab yang kaya minyak yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Pada September 2019, Hazzaa Al-Mansoori menghabiskan delapan hari di ISS.

Para astronot NASA dan kosmonot Rusia juga ditanyai di Johnson Space Center pada hari Rabu apakah ada ketegangan politik di Bumi, atas Ukraina misalnya, yang meluas ke luar angkasa.

"Saya telah bekerja dan berlatih dengan kosmonot selama lebih dari 20 tahun sekarang dan itu selalu luar biasa," kata Bowen dari NASA, seorang veteran dari tiga misi pesawat ulang-alik.

"Begitu Anda sampai di luar angkasa, hanya ada satu kru, satu kendaraan, dan kita semua memiliki tujuan yang sama."

Fedyaev menunjuk pada "sejarah yang sangat panjang" dari kerja sama luar angkasa antara Rusia dan Amerika Serikat.

"Kehidupan orang-orang di luar angkasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional benar-benar memberikan contoh yang sangat baik tentang bagaimana orang seharusnya hidup di Bumi," kata kosmonot Rusia tersebut.

Sementara itu, pejabat NASA mengatakan mereka mengharapkan anggota SpaceX Dragon Crew-6 untuk melakukan serah terima selama lima hari dengan empat anggota Dragon Crew-5, yang telah berada di ISS sejak Oktober.

Saat ini di ISS juga ada tiga astronot yang kendaraan kembalinya, kapsul kru Soyuz, rusak akibat serangan meteoroid kecil pada Desember.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Ancam Naikkan Tarif India Akibat Beli Minyak Rusia