Internasional

AS-Jerman Kirim Tank ke Ukraina, Putin Tamat?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
26 January 2023 10:30
Kanselir Jerman Olaf Scholz telah setuju untuk memasok tank tempur Leopard 2 ke Ukraina. (Getty Images/Sean Gallup)
Foto: Kanselir Jerman Olaf Scholz telah setuju untuk memasok tank tempur Leopard 2 ke Ukraina. (Getty Images/Sean Gallup)

Jakarta, CNBC Indonesia - Momen besar dalam perang antara Rusia dan Ukraina telah tiba. Jerman mengumumkan akan menyediakan tank Leopard 2 untuk pasukan Kyiv. Hal ini diumumkan oleh

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan di parlemen Jerman pada pada Rabu (25/1/2023) bahwa pemerintahnya akan mengirim 14 tank Leopard ke Ukraina. Kesepakatan ini menyelesaikan musyawarah selama berbulan-bulan dan beberapa hari negosiasi yang menegangkan dengan mitra NATO.

"Ini adalah hasil dari konsultasi intensif yang dilakukan dengan mitra terdekat Jerman di Eropa dan internasional," demikian pernyataan pemerintah, dikutip CNN International.

Pernyataan pemerintah Jerman juga mengatakan pengiriman ini bertujuan untuk memperlengkapi dua batalyon dengan tank Leopard 2.

"Pelatihan kru Ukraina akan segera dimulai di Jerman. Selain pelatihan, paket tersebut juga akan mencakup logistik, amunisi, dan pemeliharaan sistem," tambahnya.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan tank Leopard dapat beroperasi di Ukraina dalam waktu sekitar tiga bulan.

Pada hari yang sama, Amerika Serikat (AS) juga mengumumkan akan mengirimkan 31 tank Abrams untuk membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia. Negeri Paman Sam mengikuti jejak Jerman yang mengambil langkah serupa dengan komitmen pengiriman tank Leopard.

"Penyediaan M1 Abrams ditujukan untuk membantu Ukraina mempertahankan dan melindungi tanah Ukraina. Itu bukan ancaman ofensif ke Rusia," kata Presiden AS Joe Biden, dikutip dari AFP.

Ukraina, yang telah meminta tank berat Barat selama berbulan-bulan, menyambut baik pengumuman itu. Kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan kembali bahwa pihaknya membutuhkan "banyak" dari mereka.

"Langkah tank pertama telah diambil. Selanjutnya adalah 'koalisi tank'. Kami membutuhkan banyak Leopard," kata Andriy Yermak di Telegram.

Namun rencana untuk menggabungkan penggunaan tank Abrams dengan Leopard 2 kemungkinan akan lebih rumit; tidak hanya mereka harus menyeberangi Samudra Atlantik terlebih dahulu, tetapi sistem mereka dianggap lebih kompleks.

Masuknya tank-tank dari negara-negara Barat ke dalam konflik berpotensi mengubah bentuk perang. Pengiriman tersebut merupakan terobosan dalam dukungan militer Barat untuk Kyiv.

Tank-tank tersebut memungkinkan Ukraina untuk membawa pertempuran ke pasukan Moskow dan merebut kembali lebih banyak tanah yang diduduki, daripada berfokus terutama pada memukul balik serangan Rusia.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NATO Mulai 'Pecah' soal Ukraina, Jerman Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular