
Bye Jawa! Investasi Ratusan Triliun Menyebar ke Pulau Lain

Jakarta, CNBC Indonesia - Wilayah luar Jawa seperti Sulawesi Tengah dan Maluku Utara kini menjadi incaran investor asing. Tren ini sejalan dengan upaya hilirisasi serta upaya pemerintah melakukan pemerataan pembangunan.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan Sulawesi tengah menempati urutan pertama dalam tujuan investasi bagi penanam modal asing. Sulawesi Tengah menggeser Jawa Barat yang selama bertahun-tahun menjadi tujuan utama investor asing.
Pada 2022, Sulawesi Tengah mampu menarik investasi asing senilai US$ 7,5 miliar. Pada 2021, Sulawesi Tengah hanya menempati urutan ke empat dengan nilai US$ 2,7 miliar.
Jawa Barat melorot ke peringkat kedua dengan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 6,5 miliar.
Posisi tiga ditempati Maluku Utara yang mampu menarik investasi asing senilai US$ 4,5 miliar. Maluku Utara sudah menempati urutan tersebut selama tiga tahun terakhir.
Tidak hanya bagi pemodal asing, provinsi Luar Jawa juga makin banyak yang masuk lima besar sebagai tujuan investasi bagi pengusaha lokal.
Bila pada 2017 tidak ada satupun provinsi luar Jawa yang masuk ke dalam lima besar tujuan bagi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maka pada 2022 ada dua provinsi yang masuk lima besar yakni Riau dan Kalimantan Timur.
![]() Lokasi PMA |
Jakarta masih menempati urutan pertama sebagai tujuan favorit investor PMDN dengan nilai Rp 89,2 triliun. Riau menempati urutan ke empat setelah Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Nilai investasi PMDN di Riau pada 2022 mencapai Rp 43,1 triliun disusul kemudian dengan Kalimantan Timur senilai Rp 39,6 triliun.
Secara keseluruhan, Jawa Barat masih menjadi tujuan favorit investasi bagi PMDN dan PMA dengan nilai Rp 174,6 triliun. Jakarta menempati urutan kedua dengan nilai investasi Rp 143 triliun disusul dengan Sulawesi Tengah (Rp 111,2 triliun), Jawa Timur (110,3 triliun), dan Riau (Rp 82,5 triliun).
Ekonom Center of Reform on Economics (Core)yang juga dosen Perbanas Piter Abdullah mengatakan tren investasi akan mengarah ke luar Jawa. Hal ini sejalan dengan fokus pembangunan pemerintah yakni hilirisasi serta infrastruktur.
"Saya kira memang tren nya memang ke arah Luar Jawa. Sudah waktunya kita bangun pusat pertumbuhan baru di luar Jawa. Sumber Daya Alam (SDA) nya ada di sana. Kebijakan hilirisasi yang mana fokusnya ke sektor pertambangan juga banyak di luar Jawa," tutur Piter, kepada CNBC Indonesia.
Selain hilirisasi, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan juga akan terus mendorong investasi ke luar Jawa.
"Dari dulu fokus pembangunan kita ada di Jawa padahal SDA banyak yang di luar Jawa, mulai dari migas sampai nikel," imuhnya.