Begini Ramalan Bos Bulog Soal Harga Beras, Turun Gila-gilaan?
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) memprediksi, harga beras di pasaran bakal turun dalam 4-5 hari ke depan. Namun, kata dia, hal itu tercapai jika tidak ada kendala dalam penyaluran beras ke pasar.
Adapun kendala yang dimaksud Buwas adalah adanya praktik mafia beras, yang telah menyebabkan harga beras terus melambung tinggi meskipun sudah dilakukan Operasi Pasar (OP) pada awal Januari lalu.
"Kalau saya sih pinginnya begitu saya gelontorkan, harga beras langsung turun. Ngapain lama-lama ya kan? Tapi saya estimasi, begitu saya gelontorkan, ya 4-5 hari baru ada perubahan (harga). Kan berasnya sudah tersebar kok, jadi tidak ada alasan untuk tidak turun harganya. Jadi tolong diawasi saja, nanti sampaikan ke saya kalau ada yang tidak turun, nanti akan kita evaluasi," kata Buwas kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).
Buwas mengatakan, sebetulnya dia ingin beras yang digelontorkan itu langsung bisa diterima oleh para konsumen masyarakat. Namun, sayangnya saat ini skema operasi pasar Bulog telah berubah, kini operasi pasar akan diguyurkan kepada pelanggan, baru setelah itu konsumen bisa membeli beras Bulog melalui para pedagang.
"Saya maunya itu rumah tangga langsung beli ke Bulog, wah pasti turun langsung (harga beras). Gudang rame kayak semut, nggak apa-apa deh," ujarnya.
Penurunan harga beras, kata dia, sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), harga beras murah agar masyarakat tidak mengeluh. "Kan kasihan sekarang masyarakat. Siapa yang nggak butuh beras? Siapa yang nggak butuh nasi?," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Buwas berkomitmen untuk terus mengawasi dalam proses penyaluran beras kepada masyarakat. Dan akan langsung menindak para mafia beras kepada Satgas Pangan.
"Jadi saya akan awasi (penyaluran beras impor), tapi saya berharap secepat mungkin harga beras turun," tuturnya.
(dce)