
Punya Otak Kotor Bak Teroris, Mafia Beras Diwarning Bos Bulog

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, ada mafia di balik gonjang-ganjing beras saat ini. Sebab, kata dia, Bulog sudah menggelontorkan beras ke pasar, tapi harga masih saja tinggi.
"Kemarin begitu kita mengintervensi kayak menggarami lautan, harga nggak turun. Saya kira ini ada masalah, saya check and recheck, betul ternyata ada masalah," kata Buwas kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/1/2023).
"Sebenarnya saya sudah tahu, dan saya tidak bodoh-bodoh amat. Kalau tanda kutip ada mafia, memang ada. Saya ini punya kebijakan atas dasar perintah presiden, kita harus menggelontorkan sebanyak mungkin. Tidak ada monopoli terhadap masalah perberasan, karena beras adalah kebutuhan pokok yang mendasar," ungkap Buwas.
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras siang ini (Jumat, 20/1/2023 pukul 14.33 WIB) turun dari Rp13.190 per kg premium di pagi hari jadi Rp13.150 per kg. Namun, harga beras medium naik dari Rp11.530 per kg jadi Rp11.540 per kg.
Harga ini adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.
Chart Panel Harga Badan pangan juga menunjukkan, tren kenaikan harga beras sudah berlangsung sejak Juli 2022. Tercatat, harga beras di bulan Juli 2022 masih di Rp10.700 per kg, lalu melonjak jadi Rp11.340 per kg di bulan Desember 2022.
Begitu juga dengan harga beras premium. Di bulan Juli 2022, harganya masih Rp12.250 per kg, lalu terbang ke Rp12.910 per kg di bulan Desember 2022.
"Sekarang kita punya beras untuk kepentingan intervensi pasar dan masyarakat, harga murah dan kebutuhan tercukupi. Kita sudah lakukan, tapi saya nggak tahu, begitu banyak yang kita lepas tapi harganya masih tinggi," tuturnya.
Akibat kenaikan harga yang terus berlanjut, akhir tahun 2022 lalu pemerintah menugaskan Bulog mengimpor 500 ribu ton beras. Yang harus direalisasikan sepenuhnya sebelum masuk panen raya musim pertama tahun 2023 yang diprediksi di bulan Maret nanti.
![]() Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memantau bongkar muatan 5.000 ton beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022). (Dok. Humas Bulog) |
Hanya saja, kata Buwas, pihaknya belum menggelontorkan beras impor ke pasar. Rencananya, dalam sepekan depan baru akan melepas 100 ribu ton beras impor ke pasar.
Pasalnya, kata dia, pihaknya harus memastikan semua kelengkapan fakta terkait beras impor itu benar adanya. Termasuk soal volume dan kualitas beras.
Belum lagi, masuknya beras impor ke Indonesia tak sesuai target.
"Memang yang impor ini belum bisa kita salurkan. Karena tadi, begitu mendarat kita hitung dulu di gudang kita. Jumlahnya sesuai tidak dengan invoice. Setelah sesuai dengan kualitas baru kita salurkan. Nah, ini prosesnya tidak segampang itu," kata Buwas kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/1/2023).
"Minggu ini saya targetkan 100.000 ton (digelontorkan). (Bukan hanya Jakarta) Sesuai permintaan, sudah ada kurang lebih 80.000 ton. Saya bilang targetnya 100.000 ton. Permintaan semua kita penuhi tapi tidak dikuasai kelompok tertentu," tukas dia.
Beras impor yang akan dipasok ke pasar, kata dia, diharapkan tidak akan melampaui harga eceran tertinggi (HET).
Di mana, mengacu Peraturan Menteri Perdagangan 57/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras, HET beras medium dan beras premium ditetapkan berdasarkan wilayah penjualan. Berkisar Rp9.450-9.950 per kg medium dan Rp12.800-13.600 per kg premium.
"Saya yakin ini pasti nanti kalau di lapangan akan dijual di-mix lagi nih, tidak akan dijual premium, dijadikan medium. Pasti ini. Tapi bagi saya sih ga peduli, yang penting beras ini sampai ke masyarakat harganya murah, itu," kata Buwas.
"Saya akan ikuti perkembangannya di seluruh Indonesia. Saya akan ikuti siapa sih yang dapatkan ini awalnya, kayak apa dia mekanisme jualnya. Kemarin kan saya sudah tahu," tambahnya.
Buwas mengaku sudah memperingatkan oknum atau pihak yang diduganya sebagai mafia beras.
"Saya sudah warning nih, tadi pak Satgas Pangan juga bilang, mudah-mudahan setelah warning ini segera berubah sehingga tidak perlu ada penindakan, ya saya setuju," katanya.
Namun, imbuh dia, pihak-pihak yang harus diawasi itu sebenarnya memerlukan pembinaan cuci otak.
"Tapi nanti saya sampaikan yang otak-otaknya itu perlu diawasi khusus, karena otaknya sudah kotor, kan cuci otak mah susah. Kalau cuci darah ada, cuci otak ada juga sih. Kalau cuci otak itu, di kelompok teroris itu pembinaan cuci otak ya kan.," katanya.
"Dibina terus dicuci otaknya supaya pikirannya menyimpang, ini bahaya juga. Karena ini termasuk mesin-mesin pencuci otak. Semakin berkembang mafia-mafia perberasan. Saya berharap tidak berkembang," tukas Buwas.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Beras Terus Terbang, Saatnya Bulog Kosongkan Gudang?