
Jokowi Sebut Dunia & RI Genting, Simak Ramalan IMF-Bank Dunia

Pernyataan Jokowi dunia sedang dalam masa kegentingan mungkin benar adanya. Sebab, lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia juga memproyeksikan hal yang sama.
Tahun 2023 diprediksi sebagai tahun yang sulit, di mana dunia masih akan menghadapi 'The Perfect Storm'. Atas hal itu Indonesia diminta untuk waspada dalam menghadapi kemungkinan risiko yang terjadi.
Asal tahu saja, The Perfect Storm merupakan serangan atau badai ekonomi yang berasal dari berbagai sisi, baik itu inflasi dan suku bunga bank sentral yang tinggi, resesi ekonomi, dan tensi geopolitik.
Inflasi yang tinggi tentu membuat daya beli masyarakat akan tertahan. Pertumbuhan ekonomi dunia yang sebagian besar ditopang oleh konsumsi masyarakat, pada akhirnya akan mengalami kontraksi. Dan memicu resesi ekonomi hingga stagflasi.
Oleh karena itu, Indonesia harus bersiap diri dalam menghadapi gejolak perekonomian ke depan. Mengingat konsumsi masyarakat adalah penyumbang 56% sampai 57% pertumbuhan ekonomi nasional.
Adapun, IMF mempertahankan proyeksi ekonomi Indonesia untuk tahun ini sebesar 5,3%. Namun, memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 5,2% menjadi 5% pada 2023.
IMF pun mengatakan bahwa sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam sebuah wawancara dengan CBS beberapa waktu lalu.
Georgieva mengatakan tahun 2023 akan menjadi tahun yang sulit bagi perekonomian global karena mesin utama pertumbuhan global - Amerika Serikat, Eropa, dan China - semuanya mengalami pelemahan.
"Kami memperkirakan sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi. Bahkan negara yang tidak dalam resesi, akan terasa seperti resesi bagi ratusan juta orang," kata Georgieva.
Kemudian, World Bank atau Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023, dari 5,1% (yoy) menjadi 4,8% (yoy).
Rilis Bank Dunia edisi Desember 2022 memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,2% pada 2022, kemudian sedikit melambat menjadi 4,8% pada 2023, kemudian 4,9% pada 2024, dan naik menjadi 5% pada 2025.
"Dengan pertumbuhan yang diharapkan dapat dipertahankan rata-rata sebesar 4,9% dalam jangka menengah (2023-2025)," ujar Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen dalam siaran resminya yang dirilis pertengahan Desember 2022, dikutip Senin (16/1/2023).
(cap/cap)[Gambas:Video CNBC]
