
'Mesin Pembunuh' Putin Menggila, Kota Ini Dihujani 91 Bom

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia terus melancarkan serangan terhadap kota Soledar, Bakhmut, di Ukraina Timur. Bahkan bom sudah dilempar ke wilayah itu sebanyak 91 kali sejak pertempuran intens terjadi sebulan terakhir.
Ini dilakukan unit tentara bayaran Rusia, Group Wagner. Hal ini terungkap dari laporan media Ukraina, Ukrainska Pravda.
"Grup Wagner telah membom kota Ukraina sebanyak 91 kali dalam satu hari sejak klaim pembebasan," tulis media itu dikutip Newsweek, Jumat (13/1/2023).
"Soledar, yang sekarang berada di garis depan pertempuran, telah mengalami dampak yang menghancurkan dari perang yang telah menghancurkan kota tersebut," tambahnya.
Sementara dilaporkan Reuters, Grup Wagner mengaku telah "membebaskan" Soledar dari Ukraina, Rabu. Upaya itu diklaim oleh Grup Wagner menewaskan 500 tentara pro-Ukraina.
Meski demikian, tentara Ukraian mengaku terus melawan. Pasukan Kyiv mengklaim sudah melumpuhkan pasukan musuh sebanyak mungkin.
"Pasukan roket dan unit artileri kami memusatkan upaya untuk melumpuhkan musuh sebanyak mungkin. Secara khusus, lebih dari 100 penjajah terbunuh oleh artileri dan roket pada hari itu," kata juru bicara kelompok Angkatan Bersenjata Ukraina Timur, Serhii Cherevatyi.
Perlu diketahui Wagner sendiri merupakan perusahaan militer swasta yang dipimpin Prigozhin. Kelompok itu telah dikaitkan dengan serangkaian kekejaman dalam perang, bukan hanya Ukraina tapi juga Suriah.
Dalam beberapa bulan terakhir, Wagner dilaporkan telah merekrut ribuan narapidana Rusia dari penjara untuk bergabung dalam pertempuran di Ukraina. Hal ini membuat mereka terkenal tanpa ampun.
"Grup Wagner telah beralih dari bagian kecil perang Rusia ke komponen utama dalam konflik," kata seorang pejabat Barat.
"Ada kemungkinan realistis bahwa personel Wagner sekarang merupakan seperempat atau lebih dari pasukan Rusia," tambahnya.
Perang Rusia dan Ukraina sudah terjadi sejak Februari 2022. Meski ribuan orang tewas dan jutaan mengungsi, belum ada pembicaraan gencatan senjata kedua negara mantan Uni Soviet itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasukan Putin Pecah-Belah, Wagner Tangkap Tentara Rusia