Internasional

Pasukan Putin Kacau! Bos Wagner Ngamuk, Pilih Jenderal Kiamat

sef, CNBC Indonesia
12 June 2023 10:00
This picture taken on July 4, 2017 shows Russian businessman Yevgeny Prigozhin prior to a meeting with business leaders held by Russian and Chinese presidents at the Kremlin in Moscow. (Photo by Sergei ILNITSKY / POOL / AFP)
Foto: Yevgeny Prigozhin. (AFP/SERGEI ILNITSKY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Rusia sepertinya bakal makin kacau di Ukraina. Tentara bayaran yang sebelumnya membantu operasi Kremlin, Wagner, mengaku tak akan menandatangani kontrak apapun dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.

Bos Wagner,Yevgery Prigozhin mengatakan langsung hal tersebut. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia memang memerintahkan semua "detasemen sukarelawan", panggilannya untuk pasukan Wagner, menandatangani kontrak dengan kementerian pada 1 Juli guna meningkatkan efektivitas tentara Rusia.

"Wagner tidak akan menandatangani kontrak apa pun dengan Shoigu," kata Prigozhin menanggapi permintaan komentar terkait masalah tersebut, dimuat Reuters, dikutip Senin (12/6/2023).

"Perintah itu, tidak berlaku untuk Wagner," tambahnya.

Keretakan antara Wagner dan kementerian sebenarnya sudah terlihat berulang kali. Prigozhin, berkali-kali menyerang petinggi militer Presiden Vladimir Putin atas apa yang dia anggap sebagai pengkhianatan karena gagal berperang di Ukraina dengan baik.

Puncaknya adalah saat Wagner mengaku kekurangan amunisi namun tak diberikan oleh militer Rusia. Ini membuat Prigozhin murka dan mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia sengaja mengorbankan pasukannya.

Namun, baik Shoigu maupun Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov yang juga diserang, tidak berkomentar tentang kecaman Prigozhin. Padahal Mei lalu, Wagner merebut kota Bakhmut di Ukraina setelah pertempuran yang menewaskan puluhan ribu orang.

"Wagner sepenuhnya tunduk pada kepentingan Rusia tetapi struktur komandonya yang sangat efisien akan rusak dengan melapor ke Shoigu," tegas Prigozhin lagi.

"Shoigu tidak dapat mengelola formasi militer dengan baik," ujarnya menambahkan bahwa Wagner lebih memilih mengoordinasikan tindakannya di Ukraina dengan Jenderal Sergei Surovikin, dijuluki "Jenderal Kiamat" oleh media Rusia, yang sebelumnya dipecat pemerintah.

Pernyataan Prigozhin juga muncul saat serangan balasan gencar-gencarnya diberikan Ukraina. Dalam laporan terbaru, The Sun, disebut bahwa pasukan Kyiv meledakkan markas militer Rusia di medan perang terdepan, Kherson.

Pasukan Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow dari Inggris. Serangan tiga rudal menghantam pusat rekreasi di Henichesk, Kherson, yang digunakan militer Rusia sebagai basis mereka, di mana Kremlin mengakui satu orang tewas.

Ukraina juga dilaporkan telah menguasai beberapa titik di Kherson. Setidaknya 1.400 tentara Kyiv diturunkan untuk serangan balas dendam.

Di sisi lain, Rusia juga mulai diserang warganya sendiri yang anti Putin di beberapa wilayah perbatasan. Putin sendiri dalam laporan terbaru, akan mngerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia, 7-8 Juli.

Perlu diketahui Prigozhin dan tentara bayaran Wagner menjadi terkenal karena apa yang dikatakan Amerika Serikat (AS) sebagai upaya mendestabilisasi negara-negara di seluruh Afrika. Kelompok ini juga dicap telah menjarah sumber daya alam sejumlah area konflik di mana ia terlibat dan mencampuri AS tahun 2016.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger! Rusia Disebut Tembaki Pasukan Sendiri di Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular